Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sejumlah massa dari PB SEMMI menggeruduk kantor Kementerian Perhubungan. Mereka melakukan aksi demonstrasi untuk mendesak Budi Karya Sumadi mundur dari jabatannya sebagai pembantu Presiden Jokowi saat ini.

“Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia melakukan unjuk rasa di Kementerian Perhubungan mendesak Budi Karya untuk mundur dari jabatannya,” kata koordinator lapangan, Muhammad Senanatha seperti dikutip Holopis.com, Jumat (26/7).

Sena menyampaikan bahwa kedatangan pihaknya ke Kementerian Perhubungan sekaligus membakar ban bekas tersebut adalah dalam rangka untuk menindaklanjuti fakta persidangan terkait dugaan tindak pidana korupsi di Kemenhub RI.

“Aksi kami hari ini merupakan sikap untuk menindaklanjuti temuan fakta persidangan tentang persoalan korupsi pembangunan rel kereta api di Kementerian Perhubungan,” ujarnya.

Selanjutnya, berdasarkan keterangan saksi dalam persidangan bahwa Budi Karya Sumadi diduga kuat terlibat kasus korupsi di Kemenhub. Berbekal keyakinan ini, pihaknya pun ngotot agar Budi Karya segera melepaskan jabatannya itu.

“Dalam persidangan kasus korupsi pembangunan rel kereta api Kemenhub, saksi mengatakan Budi Karya diduga turut menikmati hasil korupsi tersebut. Serta Budi Karya diduga turut serta mengatur pemenangan tender proyek tersebut,” tambahnya.

PB SEMMI meminta aparatur penegak hukum untuk secepatnya memanggil Budi Karya karena diduga kuat terlibat kasus korupsi.

“Kami selaku agent of change meminta Aparatur Penegak Hukum untuk segera memanggil Budi Karya Sumadi karena diduga kuat terlibat kasus korupsi proyek pembangunan kereta api,” tegas Sena.

Senada dengan itu, orator lainnya mengatakan bilamana tuntutan kami tidak di indahkan maka kami akan demonstrasi lebih besar.

“Bilamana tuntutan kami tidak di indahkan maka kami akan melakukan demonstrasi lebih besar, karena korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa dan harus diberantas”, tutupnya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa apa yang disampaikan PB SEMMI dalam aksi unjuk rasanya tersebut didasari pada muncul nama Budi Karya Sumadi dalam keterangan para saksi di sidang perkara korupsi proyek rel kereta api Kementerian Perhubungan. Budi disebut-sebut menerima aliran dana korupsi dari kasus tersebut.

Kasus ini kembali mencuat setelah KPK mengumumkan tersangka baru dalam kasus rasuah proyek di Direktorat Jenderal Perkeretaapian atau DJKA Kemenhub tersebut. Seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian 1 Jawa Tengah Yofi Oktarisza ditetapkan sebagai tersangka baru pada Kamis, 13 Juni 2024 lalu.

Yofi menjadi tersangka ke-13 dalam kasus proyek rel kereta api itu. Meski sebagian terdakwa lain telah menerima vonis atas perbuatannya, jumlah tersangka terus bertambah. Bahkan, sejumlah nama besar turut muncul dalam keterangan para saksi, seperti Budi Karya dan Billy Haryanto alias Billy Beras.