Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) KH Maruf Amin meminta agar penyaluran zakat kepada para mustahik (penerima zakat) harus dilakukan dengan berbasis data yang akurat, sehingga penyaluran zakat tersebut bisa berlangsung komprehentif.

“Pastikan pengeluaran zakat tepat sasaran dan tepat manfaat dengan basis data yang akurat, utamanya pada program yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan,” kata Kiai Maruf dalam pembukaan Munas 10 Forum Zakat di Istana Wapres, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (16/7) seperti dikutip Holopis.com.

Ia berpesan agar para penyelenggara amil zakat tidak hanya fokus untuk menyalurkan zakat kepada para penerima zakat atau mustahik. Akan tetapi melakukan upaya sedemikian rupa untuk memastikan pengentasan kemiskinan.

“Tingkatkan kebermanfaatan zakat dalam pengentasan kemiskinan dengan tidak hanya diarahkan untuk mengentaskan mustahik dari garis kemiskinan ekstrem, tapi juga memberdayakan mustahik agar bertransportasi menjadi muzakki (pemberi zakat),” ujarnya.

Sebab kata dia, zakat yang sukses adalah bagaimana para penerima zakat bisa maju dan berdaya meningkat sehingga tidak selamanya menjadi fakat miskin dan dhuafa.

“Mustahik begitu, kalau tidak diberdayakan supaya bertransformasi, nanti dia seumur hidup jadi mustahik, abadan abidin, jadi mustahik terus,” tuturnya.

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Rais Aam PBNU tersebut mengatakan bahwa para fakir miskin dan kaum dhuafa penerima zakat harus benar-benar bisa diberdayakan dengan baik.

Zakat yang disalurkan akan semakin bermanfaat ketika dilakukan dengan paradigma yang tepat, yakni bagaimana mendorong agar para mustahik bertransformasi menjadi pribadi yang mumpuni dalam finansialnya.

“Melalui program pemberdayaan ekonomi umat seperti pemberian modal usaha mikro dan kecil,” tandasnya.

“Selain itu penting untuk memastikan zakat yang dilakukan oleh terintegrasi dengan basis data yang akurat,” pungkas Maruf.