HOLOPIS.COM, JAKARTA – KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) ogah menanggapi tantangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal penanganan kasus Harun Masiku.
Dimana Megawati mengancam penyidik KPK bertemu dengannya karena buntut pemeriksaan terhadap Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
“Saya tidak akan menjawab terkait persoalan itu,” kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Senin (8/7).
Meski begitu, Alex kemudian membantah bahwa KPK sengaja membidik PDIP dengan memanfaatkan kasus buronnya Harun Masiku.
“KPK dalam melakukan penanganan perkara korupsi tidak pernah pimpinan ya dari sisi kebijakan pimpinan tidak pernah menyinggung afiliasi politik para pihak yang kemudian menjadi tersangka atau sedang diperiksa,” klaimnya.
Alex juga mengklaim bahwa penanganan kasus korupsi di KPK tidak terlibat dalam kegiatan politik manapun.
“Bisa dipastikan dari kebijakan pimpinan kita tidak melihat atau mengaitkan pemanganan perkara di KPK dengan afiliasi politik tertentu,” klaimnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meradang dengan tindakan KPK yang telah memeriksa anak buahnya Hasto Kristiyanto.
Dimana mulanya Megawati meminta nama penyidik yang akan memeriksa Hasto terkait dengan buronnya Harun Masiku. Dalam sebuah percakapan, Megawati pun pamer sudah lebih banyak terlibat masalah hukum ketimbang Hasto.
“Saya bilang sama si Hasto, ‘Lo berani dateng nggak, To? Masak kalah sama aku. Aku aja dateng sampai 3 kali, lho, To’, ku bilang. ‘Yo dateng lo, ini, Bu’. Terus sopo si sing manggilin kamu? Tanyain namanya, gitu kan. Namanya Rossa,” kata Megawati dalam pernyataannya Jumat (5/7).
Megawati kemudian menantang sosok Rossa yang telah berani memanggil anak buahnya ke KPK tersebut.
“Tulis tuh! Ibu bilang yang manggil Pak Hasto namanya Rossa. Nah, kalo lo berani nulis tuh, gua angkat tangan deh sama wartawan. Enak aja emangnya siapa die? Betul nggak? Loh iya, orang dia manusia juga. Gile,” ucapnya.
Megawati kemudian sempat memberikan provokasi kepada para kader PDIP untuk mendatangi KPK dengan membawa pasukan dalam jumlah besar. Ajakan itu kemudian disanggupi oleh para kader.
“Ah, gua panggilin seluruh ahli hukum. Mau dateng semua nggak ikut saya? Ayo?” ujarnya.
Megawati kemudian pamer bahwa dirinya berani dan meminta Rossa menghadapinya, hal itu dikarenakan dirinya mengklaim berjasa besar atas keberadaan KPK.
“Saya berani kalau umpamanya suruh datang ke sini Rossa, suruh datang ngadepin aku. Loh, lha iya lha, gile, orang yang bikin KPK itu saya lho, kok nggak diaku lho yo. Sopo. Gile,” tegasnya.
Megawati kemudian menganggap pangkat Rossa yang baru perwira menengah tidak berarti baginya untuk dilawan.
“Aku bilang, orang kayak dia aja kok kayak yang pangkatnya opo. Pangkat e opo yo?” kata Megawati dijawab ‘AKBP’ oleh beberapa peserta acara.
“Opo iku? kata Megawati memastikan pangkat Rossa dan dijawab ‘Letkol’ oleh peserta sebagai persamaan pangkat.
“Letkol? Baru Letkol aja belum jenderal lo. Saya panglima tertinggi lo. Yang misahin polisi ya saya lo, gile. Gimana sih,” tuturnya.