Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Demam Korea ‘Hallyu’, Tak Cuma Lestarikan Budaya Namun Dongkrak Ekonomi

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kalau dulu kiblat dunia hiburan ada di Hollywood, kali ini Korea Selatan sudah menjadi rajanya. Hampir semua masyarakat terutama Asia Tenggara, sudah melek dengan istilah Korea seperti “Annyeong haseo”, “Sarangheyo”, “Oppa”, dan lain sebagainya.

Tak hanya bahasanya yang sudah tak asing, berbagai restoran dan jajanan makanan khas Korea sudah semakin menjamur dan mudah ditemukan di mana-mana.

Tontonan dengan sebutan drakor (drama korea), dan juga produk-produk kecantikan juga sudah sangat lumrah dikonsumsi masyarakat.

Ingatkah anda kapan pertama kali “demam” Korea ini dimulai?

Jika dipikir-pikir, dunia berubah dari yang tidak tahu bagaimana cara mengucapkan “Hi” dalam bahasa Korea, hingga standar kecantikan dan ketampanan sekarang menjadi “Ganteng seperti oppa Korea”.

Bagaimana Korea Selatan bisa menjadi sepopuler sekarang, hanya dalam waktu yang bisa dibilang singkat?

Demam Korea, atau yang sering disebut dengan istilah “Hallyu”, adalah sebuah istilah yang menggambarkan popularitas global ekonomi budaya Korea Selatan yang dengan sukses mengekspor budaya pop, hiburan, musik, drama TV, dan film ke seluruh dunia. “Hallyu” sebenarnya adalah istilah dari China, yang diartikan menjadi “Demam Korea”.

Bahkan fenomena tersebut diakui oleh Presiden Amerika Serikat, Barack Obama di tahun 2012 saat ia mengunjungi Korea. Obama menyebutkan istilah Korean Wave yang merupakan prioritas dari pemerintah negara Korea saat itu.

Korea Selatan adalah satu-satunya negara yang mendedikasikan diri sebagai negara pengepsor budaya terbesar di dunia.

Seorang ilmuwan politik bernama Joseph Nye adalah pencetus istilah “soft power”, yang berarti kekuatan yang dilakukan sebuah negara melalui pembentukan image dan bukan melalui hard force.

Hard Force adalah mencari kekuatan negara melalui militer, atau ekonomi, seperti Amerika Serikat dengan produk-produk mendunia mereka. Beberapa film dan drama yang berkontribusi pada Hallyu dimulai pada tahun 1999.

Film berjudul “Swiri”, menceritakan tentang Korea Selatan dan Korea Utara pertama kali menghembuskan virus Hallyu ke masyarakat khususnya di Asia Tenggara.

Kemudian dilanjutkan dengan sebuah drama “Autumn in my heart” di tahun 2000, dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Pengenalan drama korea pun semakin gencar dengan dirilisnya “My Sassy Girl” (2001), “Winter Sonata” (2004), hingga “Full House”(2004).

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Fenomena FOMO dan Permintaan Pinjol di Tengah Gemparnya Konser Coldplay

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Fenomena FOMO dikhawatirkan Kembali terjadi jelang...

Budaya Ngopi Jadi Pilihan Gaya Hidup Kekinian

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Kopi dan Coffee-shop merupakan komoditas budaya...

INDEPTH : Teknologi Layanan Streaming yang Ubah Dunia Industri Global

Teknologi streaming yang telah mengubah dunia ini diharapkan bisa menjadi alat untuk mencapai sesuatu yang lebih positif, seperti menyebarkan kebaikan, informasi yang bisa membantu sesama, ...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru