JAKARTA, HOLOPIS.COM – Situs Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dikabarkan diretas, dengan metode deface yang membuat tampilan halaman depan situs berubah. Kejadian tersebut, menjadi trending topic di Twitter pada Senin (25/10).
Peristiwa peretasan tersebut sangat disayangkan, karena peretasan itu terjadi pada sub domain www.pusmanas.bssn.go.id. Hal tersebut seharusnya tidak terjadi, karena BSSN harusnya jadi lembaga yang dapat menjaga keamanan dan ketahanan siber di Indonesia.
Ini pukulan telak bagi kami semua. Ini menunjukkan entitas-entitas negara yang sudah seharusnya terjamin keamanan dan ketahanan siber (KKS)-nya justru malah kebobolan,” ujar Sukamta, Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS kepada wartwan, Senin (25/10).
Sukamta juga menyoroti lemahnya keamanan siber, beberapa situs yang sebelumnya juga alami peretasan. Apalagi, NIK Presiden Joko Widodo pernah bocor kepublik.
Oleh karena itu, Sukamta minta agar keamanan dan ketahanan siber terus diaudit secara berkala khususnya di instansi publik. Pembaharuan sistem juga perlu dilakukan, mengikuti teknologi yang terus berkembang.
“Ini harusnya bisa dilakukan oleh BSSN. Tapi, BSSN perlu ditopang secara lebih kuat untuk bisa melaksanakan tugasnya secara lebih maksimal. Untuk itu diperlukan RUU KKS yang menjadi payung hukum BSSN dalam menjalankan tupoksinya,” ujar Sukamta.