JAKARTA – Perusahaan maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyambut baik arahan pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Pandjaitan mengatakan, bahwa pihaknya akan mengumumkan kabar soal penurunan harga tiket saat masa libur nataru pada Desember mendatang.

“Kita akan mendukung pemerintah dan presiden untuk menurunkan harga tiket. Kalau untuk skemanya nanti akan disampaikan,” katanya kepada wartawan, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (19/11).

Ke depan, pihaknya akan membahas skema harga tersebut lebih lanjut dengan stakeholders terkait. Sebab, kata dia, penentuan harga tiket pesawat tersebut membutuhkan koordinasi dengan berbagai komponen.

Dia pun menegaskan, penetapan harga tiket pesawat yang selama ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat ini akan dihitung dengan cermat.

Sebagai informasi, Wamildan baru saja diangkat sebagai Dirut di perusahaan BUMN, PT Garuda Indonesia melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang digelar pada Jumat (15/11) lalu.

Adapun strategi pertamanya yakni melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi keuangan dan operasional Garuda Indonesia. Ini dilakukan untuk menentukan langkah teknis selanjutnya.

Kedua, mengakselerasi kinerja Garuda Indonesia. Sebagai langkah awal, Wamildan akan mengecek optimalisasi operasional cost dan meningkatkan sumber-sumber pendapatan.

“Ini sesuai dengan arahan Presiden dan Menteri BUMN, dengan memaksimalkan sistem digitalisasi dan merambah sampai ke level pelayanan Garuda kepada penumpang,” ucapnya dalam keterangannya, yang dikutip Holopis.com, Sabtu (16/11).

Ketiga, yakni menggelar ekspansi jaringan hingga meningkatkan kualitas layanan. Caranya, dengan menambah kapasitas pesawat sehingga rute-rute penerbangan ikut bertambah.

“Saya sudah mengatakan ada penambahan pesawat dengan jumlah yang signifikan di 2025. Untuk jumlahnya akan disampaikan nanti sesuai dengan proses,” kata Wamildan.

Ia mengklaim dengan pengalaman 11 tahun di industri penerbangan, dia sudah punya hitung-hitungan dan strategi khusus untuk mendorong Garuda Indonesia agar mencetak keuntungan.

“Saya dari maskapai low cost carrier dan service airlines, sudah punya angka di kepala saya dan tentu saya akan melihat penyesuaian yang sekiranya akan mendapat efisiensi dari operasional,” jelasnya.