Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bencana banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara semakin meluas ke sejumlah wilayah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, jumlah korban akibat bencana itu pun kembali mengalami penambahan.

“Dilaporkan, jumlah warga terdampak dari yang sebelumnya 671 KK atau 1.893 warga bertambah menjadi 2.259 KK atau 7.788 warga,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (30/6).

Abdul mengungkapkan, dari  data yang diterima BNPB lokasi terdampak banjir dan tanah longsor  terjadi di sembilan Desa di Kecamatan Pinolosian dan enam Desa di Kecamatan Pinolosian Tengah.

Untuk kerugian materil tercatat sebanyak 2.259 unit rumah dan dua fasilitas pendidikan terendam banjir dengan ketinggian muka air berkisar 60 – 120 cm dan sebagian akses jalan tertutup material longsor.

Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow pun telah menetapkan status keadaan darurat selama 30 hari terhitung mulai tanggal 17 Juni hingga 17 Juli 2024.

Abdul kemudian menjelaskan bahwa kondisi terkini di lokasi bahwa banjir sudah surut dan warga sudah mulai membersihkan rumah dari sisa-sisa material sampah pasca banjir.

“Adapun jalan yang tertutup material longsor sudah bisa dilalui kendaraan. Dilaporkan situasi sudah normal sehingga para warga sudah bisa beraktifitas,” jelasnya.

BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow dan semua unsur terkait masih terus melakukan penangan pasca banjir dan mendistribusikan bantuan untuk warga terdampak.

Diketahui bahwa peristiwa ini dipicu bibit siklon tropis 98W yang terpantau oleh BMKG ada di laut Filipina, sehingga menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang berdampak pada meluapnya beberapa sungai yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bolaang Mongondow.