HOLOPIS.COM, MADIUN – Sejumlah sisi proyek pendukung kolam renang Pangonan, Desa Sukosari, Kecamatan Dagangan, Madiun, Jawa Timur, saat ini tengah dikebut pengerjaannya.
Untuk itu, para calon pengunjung yang sebelumnya sudah mengagumi kesyahduan panoramanya saat pra opening beberapa waktu lalu, diminta untuk bersabar.
Dalam rangka demi kepentingan kelancaran selama pengerjaan proyek, pemerintah desa setempat telah memasang rambu pemberitahuan, terkait penutupan sementara operasional kolam renang. Pemberitahuan itu dipasang di tepi jalan masuk, sekitar 500 meter sebelum lokasi objek wisata terpadu itu.
Tergolong unik paket wisata yang tengah dikerjakan itu. Mengambil posisi di lembah curam dan bukit meninggi kaki Gunung Wilis. Di dataran tinggi berhawa sejuk itu, setidaknya terdapat 5 titik spot mengagumkan yang terhampar di latar objek wisata besutan Kusno, kepala desa setempat.
Secara berundak, posisi teratas berdiri sebuah bangunan pendopo berukuran lumayan luas yang dilengkapi taman bermain dengan sejumlah wahana mainan. Tak kurang berukuran 20 X 20 meter, dengan sejumlah lapak kuliner pendukungnya.
Dataran di bawahnya terhampar taman bunga, yang luasnya simetris dengan lokasi pendopo yang berdiri di atasnya. Taman bunga itu disediakan, selain untuk bermain anak-anak dan pengunjung, juga bisa dimanfaatkan sebagai area senam kelompok atau berolah raga.
“Taman itu berupa tanah lapang berumput, dengan aneka rupa jenis dan warna bunga di sekitarnya. Itu bisa untuk senam kelompok, selain taman bermain para pengunjung,” sebut Kusno, Kepala Desa Sukosari, kepada Holopis.com yang menemuinya di lokasi proyek, Kamis (27/6).
Di antara pembatas antara lokasi pendopo dan taman bunga, tengah dikerjakan relief yang menggambarkan aneka flora dan fauna. Seni membuat bentuk tiga dimensi itu dikerjakan dua orang tenaga lokal.
Pada dataran bawahnya, terdapat kolam renang yang pembangunannya telah rampung. Kolam renang berair bening menyegarkan itu dibangun dengan tiga kategori, anak-anak, remaja dan dewasa.
Sebagaimana kolam renang berkelas lainnya, di situ juga dilengkapi ruang bilas, ruang ganti, WC dan fasilitas lainnya. Selain penjaja makanan ringan dan minuman, di sudutnya dilengkapi area tunggu bagi keluarga pengantar.
“Lokasi di bawah kolam renang itu disediakan kolam pemancingan. Ini sudah selesai. Tinggal memasang paralon untuk saluran sirkulasi air kolam pancing,” jelas Kusno.
Pada lahan paling bawah terdapat lintasan bagi penggemar Jeep Adventure, dengan corak lika-liku dan naik turun sepanjang tak kurang 1 kilometer. Wisata berkendara di alam bebas itu memiliki track ekstrem, pada tanjakan dengan kemiringan 45% dalam tanah gunung bebatuan.
Melihat kondisi desain track yang menantang, maka arena itu cukup membangkitkan adrenalin bagi Jeep Adventure pemula. Dengan kombinasi jalur selebar sekitar 3,5 meter, para peminat ditantang memiliki ketangkasan mengemudi yang handal.
“Gak nyangka saya. Ternyata lintasannya top markotop, Mas. Ada tanjakan 45 derajat segala. Itu menantang. Jadi bagi Jeep Adventure pemula lintasan itu sangat menarik,” komentar Joko, warga Madiun, yang sudah menjajal ‘ganasnya’ wisata bermotor alam bebas itu.
Paket wisata terintegrasi di lokasi itu yang sudah rampung dan tinggal memoles tipis-tipis di antaranya kolam renang, kolam pemancingan dan lintasan Jeep Adventure. Sedangkan dua objek lain, yakni pembangunan pendopo dan taman untuk bermain, senam dan olah raga tinggal selangkah lagi pengerjaannya.
“Diperkirakan dua minggu lagi pendopo dan taman sudah selesai dikerjakan. Sarana pendukung lain berupa Submersible (air bersih) dan energi kelistrikan juga sudah rampung dan tersedia,” cetus Kusno bangga.
Sejumlah pedagang di lokasi itu amat berharap dan menunggu segera selesainya proyek tersebut. Sebab, munculnya objek wisata itu berarti memberi peluang kerja yang muaranya membuahkan penghasilan keluarganya.
“Saya dengar sebentar lagi selesai proyek ini. Mudah-mudahan tidak ada gangguan dan rampung. Agar angan-angan saya menjadi kenyataan,” tutur pemilik wanita warung di sekitar proyek.
Dalam waktu tidak terlalu lama, harap Kusno, satu kesatuan objek wisata itu selesai total pembangunannya. Pemerintah desa setempat, rencana Kusno, tinggal menunggu kehadiran PJ Bupati Madiun, Tontro Pahlawanto, yang akan diundang untuk meresmikan, dan indah pada waktunya.