HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kasus narkoba yang menyandung nama penyanyi Virgoun masih berlanjut. Kali ini, Polres Metro Jakarta Barat mengatakan bahwa Virgoun sudah pernah menggunakan narkoba pada tahun 2012. Namun kemudian ia memutuskan untuk berhenti.

“VTP sendiri mengakui pernah mengonsumsi pada tahun 2012 behernti. Mulai tahun ini, dan akhirnya diamankan petugas,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi, dikutip Holopis.com, Selasa (25/6).

Dalam pemeriksaan polisi, Virgoun Tambunan Putra juga mengaku bahwa alasannya menggunakan narkoba karena ingin menurunkan berat badan.

Sementara itu, ini adalah penggunaan narkoba yang pertama untuk teman wanita Virgoun yang berinisial PA.

Dijelaskan oleh polisi, PA mengaku mencoba menggunakan narkoba untuk meningkatkan stamina.

“PA baru pertama kali bersama dengan VTP,” kata Syahduddi.

Perantara Pembelian Narkoba Ikut Ditangkap

Selain menangkap Virgoun dan PA yang saat ini sudah resmi menjadi tersangka, polisi juga menangkap pria berinisial B, yang merupakan perantara pembelian narkoba yang diberikan kepada Virgoun.

“Penyidik sedang mendalami adanya kemungkinan keterlibatan orang lain yang sering berinteraksi atau berhubungan dengan saudara VTP,” lanjutnya.

B pun memberikan narkoba jenis sabu kepada Virgoun untuk kemudian ia konsumsi bersama dengan teman perempuannya di sebuah kamar kost di kawasan Ampera, Jakarta Selatan.

Keluarga Tak Kenal Teman Wanita Virgoun

Tak sendirian, Virgoun ditangkap dengan wanita misterius saat kedapatan memiliki narkoba. Meskipun Virgoun berduaan dengan PA, keluarga mengaku tidak kenal dengan teman Virgoun tersebut. “Kita kita mengenal sosok wanita yang bersama adikku,” kata Febby, kakak Virgoun.

Ia juga mengaku tetap tidak kenal meskipun sudah meliaht sosoknya dari foto.

“Walaupun di foto saja nggak kenal sama sekali. Sama sekali nggak kenal,” ucapnya.

Febby mengatakan bahwa ia merasa kecewa melihat kasus hukum yang saat ini sedang menimpa adiknya. Meski demikian, ia mengatakan bahwa hal itu sudah terjadi dan tinggal bagaimana kasus itu bisa disikapi dengan bijak