HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sebanyak 8 warga Palestina meninggal dunia pada hari Minggu (23/6) waktu setempat karena serangan tiada henti dari Israel. Kali ini, pasukan Israel menyerang kawasan sekolah pelatihan di dekat kota Gaza.

Sekolah pelatihan itu ternyata digunakan untuk mendistribusikan bantuan di sana.

Seorang sakti mengatakan bahwa mereka yang ada di sekolah itu hanyalah manusia tak berdosa yang sedang mengungsia tau sekedar berlindung.

“Ada warga yang datang untuk menerima kupon, ada yang mengungsi dari rumahnya dan berlindung di sini. Ada yang sedang mengisi air, ada yang menerima kupon,” kata seorang saksi kepada awak media di sana, dikutip Holopis.com, Senin (24/6).

Sangking terkejutnya, warga yang datang ke sana untuk mengisi air terpaksa menumpahkan airnya kembali demi menyelamatkan diri.

“Tiba-tiba kami mendengar ada yang jatuh. Kami lari, yang membawa air membiarkannya tumpah,” lanjutnya.

Serangan dari Israel tersebut telah menghantam bagian dari sebuah perguruan tinggi yang dikelolah oleh Palestina dan UNRWA. Di gedung tersebut, mereka sebelumnya bertugas untuk memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga pengungsi.

Militer Israel Sebut Sekolah Tersebut Sebagai Markas Hamas

Sementara itu pasukan militer Israel mengatakan bahwa gedung sekolah itu sudah digunakan sebagai markas militant Hamas dan Jihad Islam. Mereka pun mengklaim melakukan pencegahan sebelum serangan untuk mengurangi risiko merugikan warga sipil.

“Pagi ini, jet tempur IAF yang diarahkan oleh intelijen IDF dan ISA menyerang infrastruktur teroris, di mana teroris Hamas dan Jihad Islam beroperasi, demikian disampaikan militer Israel.

Mereka kemudian menyalahkan Hamas yang dianggap memiliki infrastruktur publik untuk menjadi markas mereka.

“Ini adalah contoh lain dari eksploitasi sistematis Hamas terhadap infrasturkutr sipil dan penduduk sipil sebagai tameng manusia untuk kegiatan terorisnya,” demikian pernyataan resmi pasukan militer Israel.