HOLOPIS.COM, JAKARTA – Savana Puncak Lamen di kawasan Bromo dilanda kebakaran sejak tanggal 19 Juni lalu. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Thomas Nifinluri mengatakan kawasan ini masuk dalam resor PTN wilayah Gunung Penanjakan, Pasuruan.
“Kebakaran terjadi di Desa Mororejo Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan,” jelas Thomas seperti dikutip oleh Holopis.com, Jumat (21/6).
Melalui keterangannya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia mengatakan bahwa kebakaran tersebut sedang dalam proses penyelidikan dan menduga kemungkinan besar disebabkan karena ulah manusia.
“Diduga kuat penyebab terjadinya kebakaran adalah ulah manusia dan dalam proses penyelidikan,” lanjutnya.
Kawasan yang terbakar memang tidak masuk dalam kawasan yang biasa dikunjungi oleh para wisatawan, sehingga kawasan wisata Bromo Tengger Semeru masih tetap dibuka untuk pengunjung.
Menurut pantauan tim Holopis.com di lokasi, saat malam terlihat api merah menyala membentuk jalur di sepanjang kawasan yang terbakar tersebut, dan asap masih membumbung tinggi di sekitarnya.
Wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata Bromo Tengger Semeru tidak merasakan gangguan apapun, karena dari lokasi wisata tidak terlihat asap dan api akibat dari kebakaran di puncak Lamen. Kebakaran hanya bisa terlihat jauh dari jalur mobil Jeep yang biasa dilalui wisatawan.
Sekedar untuk diketahui, kawasan wisata Bromo sendiri sudah mulai ditutup pada tanggal 21 hingga 24 Juni ini untuk pemeliharaan. Pelaku UMKM di sekitar kawasan wisata tersebut mengatakan ini adalah ritual tahunan dimana semua pelaku wisata di sekitar Bromo Tengger Semeru akan beramai-ramai melakukan pemeliharaan di kawasan tersebut.
“Tiap tahun sih, pasti. Pelaku wisata wajib melakukan pemeliharaan, dan selalu di bulan yang sama (Bulan Juni),” ujar Febby pemilik warung di jalur penanjakan Bukit Cinta, Bromo kepada Holopis.com, (21/6).
