HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau berada di zona merah pada akhir perdagangan hari Rabu 19 Juni 2024. Padahal di awal perdagangan, indeks acuan investor pasar modal Indonesia itu sempat bertengger di zona hijau.
Berdasarkan data statistik perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpantau melemah 0,12 persen dari pembukaan perdagangan pagi tadi yang berada di level 6.734,83. Pelemahan itu membuat IHSG berakhir di level 6.726,91.
Senada dengan IHSG, pergerakan saham pada perdagangan hari ini juga didominasi oleh tren penurunan, dimana terdapat 394 saham yang mengalami koreksi. Hanya 188 saham yang menguat, sedangkan 202 saham lainnya tidak bergerak alias stagnan.
Sepanjang perdagangan hari ini, total saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 24,56 miliar lembar saham, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1,01 juta kali transaksi. Dengan demikian, nilai nilai transaksi yang dibukukan pada perdagangan hari ini mencapai Rp 10,10 triliun.
Sama halnya dengan IHSG, seluruh indeks juga turut mengalami pelemahan, seperti indeks IDX30 yang melemah 0,63 persen menjadi 414,50, LQ45 melemah 0,70 persen menjadi 839,62, Sri-Kehati melemah 0,17 persen menjadi 366,74, dan JII melemah 0,31 persen menjadi 488,72.
Kemudian untuk indeks sektoral, hanya tiga sektor yang mengalami penguatan pada hari ini, di antaranya yakni sektor infrastruktur yang naik 0,84 persen. Diikuti sektor energi yang menguat 0,80 persen, dan sektor industrial 0,07 persen.
Sementara itu, sektor lainnya mengalami pelemahan, dengan sektor siklikal melemah 1,94 persen, sektor transportasi turun 1,60 persen, sektor properti melemah 1,52 persen, sektor kesehatan melemah 1,35 persen.
Selanjutnya, sektor teknologi melemah 1,34 persen, sektor non-siklikal melemah 0,99 persen, sektor keuangan melemah 0,50 persen, dan sektor bahan baku tergelincir 0,16 persen.
Sederet saham top gainers diantaranya adalah PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS), PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK), dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST).
Sedangkan saham top losers adalah PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI), dan PT Himalaya Energi Perkasa Tbk (HADE).