HOLOPIS.COM, JAKARTA – Lion Air Group terus melakukan memperbaiki layanan kepada penumpang, dengan menerapkan beberapa teknologi ditengah jumlah penumpang dan rute penerbangannya pun semakin meluas.

Menurut Direktur Teknik Batik Air Indonesia, Setyo Jarnoko mengatakan Lion Air Group sebagai salah satu pemimpin dalam industri penerbangan di Asia Tenggara terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan efisiensi serta keselamatan operasionalnya.

Salah satunya dengan penggunaan sejumlah teknologi, seperti Skywise Health Monitoring (SHM), E-MRO, Wireless Quick Access Recorder (WQAR).

Setyo menilai beragam penerapan teknologi dalam pengoperasian pesawat di Lion Air Group ini membawa banyak manfaat bagi pihaknya, mulai dari peningkatan efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan.

“Dengan terus mengadopsi inovasi terbaru dalam industri penerbangan, Lion Air Group tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar, tetapi juga memberikan kontribusi yang berarti terhadap kemajuan keseluruhan dalam dunia penerbangan,” jelasnya dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Sabtu (15/6).

Berikut ini teknologi yang digunakan Lion Air Group :

1. Skywise Health Monitoring (SHM)

Untuk memastikan pesawat tetap dalam kondisi terbaik, Lion Air Group menggunakan sistem monitoring pesawat yang canggih melalui program Skywise Health Monitoring (SHM). Sistem ini mampu memantau kinerja pesawat secara real-time, memberikan peringatan dini tentang potensi masalah, dan menentukan langkah perbaikan yang tepat.

Saat ini Lion Air Group menggunakan program Skywise Health Monitoring (SHM) untuk memonitor kondisi seluruh pesawat Airbus A320 dan A330 yang digunakan oleh Lion Air Group secara real-time.

Baca juga: Mau Jadi Pilot? Ini Rangkaian Pendidikan-Pelatihan yang Harus Dilalui
“Jika pesawat mengalami kendala teknis pada saat pesawat sedang mengudara, maka secara otomatis pesawat akan mengirimkan data kerusakan (fault) tersebut melalui sistem Skywise Health Monitoring (SHM) untuk bisa diketahui oleh petugas maintenance control yang berada di darat,” ungkap Setyo.

Ia menambahkan fault tersebut akan dianalisa, sehingga langkah perbaikannya bisa disiapkan mengacu kepada manual pesawat. Lalu, fault akan diinformasikan kepada personel maintenance yang ada di station. Hal ini bertujuan agar pesawat bisa segera diperbaiki usai mendarat untuk meminimalisir terjadinya delay maupun dampak lainnya terhadap operasional.

2. E-MRO

Teknologi lain yang digunakan ialah E-MRO, program modern yang bisa menjalankan serta mengelola perawatan seluruh pesawat di Lion Air Group yang berjumlah ratusan. E-MRO adalah sebuah program maintenance & fleet management terintegrasi yang mempunyai fungsi untuk memastikan dan mendukung program perawatan pesawat berjalan dengan baik.