BerandaNewsPolhukamYasonna Laoly Ngamuk, Penjara Sesak Karena Kasus Narkoba

Yasonna Laoly Ngamuk, Penjara Sesak Karena Kasus Narkoba

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menkumham Yasonna Laoly mengeluhkan over kapasitas di dalam penjara akibat para tahanan dan narapidana kasus penyalahgunaan narkoba.

Dalam rapat dengan pendapat dengan komisi III DPR RI pada Rabu (12/6), Yasonna mengungkapkan bahwa kelebihan kapasitas penjara saat ini sudah mencapai sekitar 89 persen.

“Saat ini jumlah lapas rutan 531 yang telah beroperasional. Dengan kapasitas hunian 140.424. Sementara jumlah penghuni lapas rutan saat ini sekitar 265.346. Dan overcrowded sekitar 89 persen. Jadi ini kondisi riilnya,” kata Yasonna dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com.

Oleh karena itu, kader PDIP itu memaksa agar rencana revisi Undang-Undang Narkotika menjadi opsi utama mengatasi masalah lapas yang saat ini melebihi kapasitas atau overload.

Penerbit Iklan Google Adsense

“Makanya saya dorong juga percepatan rencana revisi UU Narkotika, dan Psikotropika. Supaya memang pemakai itu nanti melalui asesmen bisa direhabilitasi, dari pada kita taruh di dalam (penjara),” klaimnya.

Yasonna kembali mengklaim, dampak dari revisi UU Narkotika memiliki dampak yang sangat signifikan untuk menekan angka over kapasitas penjara.

“Itu kan mengurangi tekanan untuk karena hampir setengah dari lapas itu kan yang kejahatan yang berkaitan dengan narkoba. Itu aneh lah, satu jenis kejahatan mendominasi hampir 50 persen,” ujarnya.

“Kalau overkapasitas itu kan memang harus kita tangani nggak bisa nggak,” tambahnya.

Untuk mengatasi itu, Yasonna mengatakan perlu menata Undang-Undang Pemasyarakatan. Selain itu, perlu ada penguatan kelembagaan.

“Dan dalam program revitalisasi permasyarakatan ini kita perlu menata regulasi baik itu UU Pas, dan lain-lain,” ucapnya.

Yasonna mengatakan data hunian di lapas fluktuatif, terutama pada 2021 ke 2023. Ia menilai dengan adanya revisi PP 99 tahun 2012, mulai terasa dampaknya terkait penurunan kelebihan kapasitas.

“Data huniannya ini fluktuatif, ada penurunan sejak tahun 2021 ke 2023. Kemudian terus turun, tapi bapak ibu sekalian ini memang setelah pasca-COVID, dengan kebijakan kita ini terasa dampaknya,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

Apresiasi Densus 88, Gus Najih : Pembubaran JI Jadi Peristiwa Paling Bersejarah

Pengamat Politik Timur Tengah, Muhammad Najih Arromadloni alias Gus Najih mengapresiasi Densus 88 Polri atas deklarasi pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) oleh para petinggi dan anggota tinggi di organisasi yang menganut paham-paham radikal tersebut.

Islah Bahrawi Apresiasi Densus 88 Usai JI Taubat : Sangat Bersejarah

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi mengapresiasi Densus 88 Anti Teror Mabes Polri yang telah cukup berhasil melakukan upaya...

Hadi Sebut PPATK Telah Serahkan Daftar Norek Judi Online ke Bareskrim

Ketua Satgas Judi Online Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa saat ini Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri telah menerima daftar rekening yang terindikasi menjadi tempat penampungan judi online.

Sekjen PKS Ogah Disalahkan Soal Hoaks Jokowi Cawe-Cawe

Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengklaim tidak ada yang salah dari pernyataannya yang menuduh bahwa Presiden Jokowi telah melakukan cawe-cawe di Pilkada.

Menko Polhukam: Satgas BLBI Peroleh Aset dan PBNP Senilai Rp38.2 Triliun

Sejak Satgas BLBI dibentuk pada tahun 2021 hingga saat ini, perolehan Satgas BLBI telah mencapai Rp38,2 triliun. Sementara aset yang dilakukan dalam Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Penetapan Status Penggunaan (PSP) saat ini nilainya mencapai Rp2,77 triliun atau seluas 989.168 m2.

Ssttt, Dugaan Rasuah Anggota BPK Ahmadi Noor Supit dan DPR Komisi XI Diselidiki KPK

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menyelidiki dugaan rasuah yang menyeret nama Anggota V Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ahmadi Noor Supit dan...
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS