HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pihak Sekolah SMPN 216 meminta maaf kepada netizen di media sosial mereka karena ulah murid-muridnya yang sampai viral. Dalam video tersebut, terlihat beberapa anak sedang makan di restoran cepat saji dan mengejek anak-anak Palestina.

“Kami dari pihak sekolah sudah memanggil yang bersangkutan beserta orang tuanya dan mendesak yang bersangkutan untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan,” kata pihak sekolah.

Meskipun mengaku bahwa tak semua anak sekolah di restoran itu adalah anak didik mereka, tetapi SMPN mengatakan bahwa mereka tetap menjunjung tinggi toleransi dan mendidik anak-anak murid.

“Kami pihak sekolah selalu mengajarkan dan menjunjung tinggi sikap toleransi,” tulis pernyataan tersebut.

Reaksi Netizen

Meski demikian, reaksi netizen masih negatif terkait ucapan permintaan maaf dari sekolah. Ada yang mengkiritk pernyataan soal toleransi dan mengatakan bahwa kejadian Palestina tidak ada kaitannya dengan keberagaman. Melainkan hal yang terjadi di sana adalah pembantaian dan genosida.

“Bapak/ibu guru, Palestina itu bukan soal toleransi. Toleransi menghargai keberagaman. Apa yang terjadi di Palestina adalah pembantaian, genosida yang bahkan oleh PBB pun sudah diakui dan dikutuk,” kata @tanggraini.

Ada pula yang sampai meminta agar anak-anak didik tersebut dikeluarkan.

“Mau DO anaknya atau mau kami viralkan sekolahnya? Biar masuk list boikot?,” kata @husainyahyaaa.

Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, beberapa bocil terhilat dengan asyik merekam momen mereka makan di restoran cepat saji sambil terkesan mengejek penderitaan masyarakat Palestina, khususnya anak-anak di sana.

“Daging anak Palestina,” kata salah satu bocil saat menunjuk menu sayap ayam restoran tersebut, dikutip Holopis.com, Selasa (11/6).

Kemudian bocil lainnya yang berpakaian warna merah menunjukkan saus sambal sebagai darah anak Palestina.

“Darah anak Palestina,” katanya.

Pernyataan itu pun langsung mengundang tawa teman-temannya yang lain sambil terus menikmati makanan.