HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang terkonsolidasi pada perdagangan hari ini, Selasa 1 Juni 2024. Dimana indeks acuan di bursa saham Indonesia itu diperkirakan bergerak pada resistance 7.000, pivot 6.950, dan support 6.850.
Phintraco Sekuritas menjelaskan, bahwa penutupan IHSG Senin (10/6) secara teknikal membentuk sebuah long lower shadow yang mengindikasikan potensi rebound.
Namun, perusahaan berjangka itu masih melihat adanya pelebaran negative slope yang terbentuk pada MACD. “Sehingga IHSG hari ini berpotensi konsolidasi di kisaran level 6.900-6.950,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (11/6).
Adapun pada hari ini, terdapat berbagai sentimen yang datang dari dalam maupun luar negeri. Rilis data penjualan ritel misalnya, dimana indeks keyakinan konsumen (IKK) yang rilis hari ini mengalami penurunan, seiring dengan telah berakhirnya periode Lebaran.
Phintraco Sekuritas menambahkan, pasar menantikan rilis data Inflasi China bulan Mei pada Rabu (12/6) yang diperkirakan tetap stabil di level 0,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Sementara GDP Kuartal I-2024 Jepang kembali terkontraksi 1.8 persen, dari yang sebelumnya di Kuartal IV-2023 sebesar 0,4 persen. Namun angka tersebut terbilang masih lebih baik dari perkiraan sebesar 1,9 persen. Hal ini diperkirakan dapat meredam capital outflow di Indonesia.
Dengan berbagai sentimen tersebut, Phintraco Sekuritas memberikan rekomendasi saham untuk dicermati peluang cuan. Dia pun menaruh perhatian pada saham-saham bank, terutama bank-bank berkapitalisasi besar seperti BBRI, BBNI, BBCA.
“Disamping saham-saham bank, pasar dapat memperhatikan potensi rebound pada HRUM, BRPT, dan EXCL,” tutup Phintraco Sekuritas.
Adapun pada awal perdagangan hari ini, IHSG telah dibuka loyo dengan pelemahan yang sebesar 15,08 poin atau 0,22 persen ke level 6.906,464.
Pelemahan IHSG ini disumbang oleh sebagian indeks sektoral, dimana sektor teknologi menjadi sektor yang mengalami pelemahan terdalam pada pagi ini, yakni sebesar 0,69 persen.
Sementara itu, sektor energi menjadi sektor yang mampu menahan IHSG agar tidak semakin masuk di jurang zona merah, dengan menguat sebesar 0,5 persen di pagi ini.
