JAKARTA, HOLOPIS.COM – Setelah 24 tahun ditugaskan untuk melaksanakan survei dan pemetaan laut di seluruh wilayah perairan Indonesia, TNI Angkatan Laut akhirnya mempensiunkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Pulau Rempang-729.
Pensiunnya KRI Pulau Rempang-729 dari kedinasan Aktif TNI Angkatan Laut, dilakukan melalui upacara penghapusan yang ditandai dengan penurunan ular-ular perang dan lencana perang KRI tersebut, dilanjutkan penurunan bendera Merah Putih di kapal sekaligus secara resmi menandai kapal perang memasuki purnabakti.
“Setelah selama bertahun-tahun pengabdiannya melaksanakan survei dan pemetaan laut di seluruh wilayah perairan Indonesia, KRI Pulau Rempang-729 mengakhiri masa penugasannya di TNI Angkatan Laut,” jelas Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan, Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal).
Upacara penghapusan yang dilaksanakan di Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Jum’at (15/10), menjadi bagian dari siklus daur ulang alutsista.
Hal tersebut sejalan dengan program TNI Angkatan Laut dalam pengembangan kekuatan, dan juga peremajaan alutsista sesuai dengan tuntutan serta kompleksitas dinamika lingkungan strategis saat ini.
“Hal ini ditujukan untuk mencapai visi Angkatan Laut dalam melaksanakan proyeksi secara regional dengan komitmen global. Ini merupakan momentum membanggakan sekaligus mengharukan bagi sejarah TNI Angkatan Laut,” kata Agung.
Menurut Komandan Pushidrosal, KRI Pulau Rempang-72 merupakan salah satu kapal Pushidrosal yang telah melaksanakan kegiatan operasi di berbagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Diantaranya, Operasi Survei dan Pemetaan (Opssurta) Lamongan pada tahun 1997, Opssurta Gresik, Belinyu, Jambi, dan Kangean mulai awal dekade 2001 sampai 2010.
“Operasi survei pemetaan terakhir, yaitu ALKI I Natuna Segmen 1 dan Segmen 2 pada tahun 2017—2018,” kata Agung dalam upacara penghapusan kedinasan aktif di Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Eks personel yang telah bertugas di KRI Pulau Rempang-729, diharapkan untuk terus mengasah diri dan selalu siap dalam menerima tugas selanjutnya.
“Pertahankan profesionalisme dalam menghadapi segala tantangan dan pekerjaan ke depan guna mendukung tercapainya program kerja Pushidrosal yang optimal,” pungkasnya.