Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara menyampaikan, bahwa perekonomian Indonesia mampu menahan dinamika global yang saat ini sedang mengalami turbulensi.

Dia menuturkan, Indonesia selalu berhasil melewati kondisi krisis dengan baik dan pulih secara lebih cepat, misalnya saat pandemi Covid-19. Dia mengatakan, Indonesia mampu mengembalikan defisit ke bawah 3 persen, meskipun sempat melebar hingga 6,1 persen pada tahun 2020.

“Kemampuan Indonesia untuk menekan defisit tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi ini merupakan bukti bahwa perekonomian Indonesia kuat dan stabil,” ungkap Suahasil dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Selasa (21/5).

Dia menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuarter I tahun 2024 ini tercatat sebesar 5,11 persen. Menurutnya, ini merupakan landasan yang sangat kuat hingga akhir tahun, seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen.

“Pertumbuhan ekonomi ini mempunyai dampak positif terhadap tenaga kerja pasar serta tingkat kemiskinan. Sementara itu, tingkat inflasi Indonesia juga masih sangat terkendali,” katanya.

Suahasil menekankan, bahwa situasi ekonomi Indonesia yang tangguh ini berkat penyempurnaan regulasi di sektor keuangan sejak 25 tahun yang lalu, saat menghadapi krisis keuangan Asia di tahun 1998 silam.

Bahkan saat Covid-19, Indonesia terus melakukan reformasi struktural dengan menerbitkan UU Omnibus Law Cipta Kerja hingga pengesahan beberapa aturan baru seperti UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, UU Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah, dan mengesahkan UU Omnibus Law Sektor Keuangan.

“Itu semua adalah lintasan yang sudah dilalui Indonesia sebagai upaya berkelanjutan untuk membangun lingkungan perekonomian yang prospektif dan menarik investasi,” jelas Wamenkeu.