HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati berbicara perihal proses transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pemerintahan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikannya dalam acara bertajuk “In Conversation with Sri Mulyani – Asia House London” yang berlangsung pada Sabtu (11/5) kemarin.

Dia mengklaim, bahwa proses transisi pemerintahan baru tersebut berjalan dengan baik, sesuai aturan perundangan-undangan tentang keuangan negara yang berlaku di Indonesia.

“Proses transisi pemerintahan berjalan dengan baik, sesuai aturan Undang-Undang Keuangan Negara, Penyusunan APBN 2025 untuk pemerintahan baru disusun oleh Pemerintah saat ini,” kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Minggu (12/5).

Selain itu, Bendahara negara itu juga telah menjalin komunikasi dan koordinasi yang intens dengan Prabowo, yang juga berada di kabinet yang sama dengan Sri Mulyani sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Menurutnya, komunikasi dan koordinasi tersebut dilakukan guna memastikan proses transisi tersebut berjalan dengan mulus untuk mencapai visi Indonesia Emas di 2045 mendatang.

“Proses komunikasi dan koordinasi sudah dan terus dilakukan dengan baik untuk menjaga kepentingan bersama bangsa dan negara agar terus mampu maju menuju cita-cita Indonesia Emas,” tuturnya.

Tak hanya berbicara soal proses transisi pemerintahan baru, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga membeberkan perihal kondisi Indonesia dalam 10 tahun terakhir.

Pasalnya dalam periode tersebut, terdapat berbagai guncangan, seperti tensi geopolitik yang memanas, pandemi Covid-19, volatilitas harga komoditas, kondisi ‘higher for longer’, ancaman climate change, trend demografi dan digital technology, termasuk kehadiran Artificial Intellegent (AI).

Sri Mulyani menerangkan, kinerja APBN menjadi shock absorber dalam menjaga stabilitas dan ekonomi di Tanah Air. Tak hanya itu, APBN juga mampu menciptakan kesempatan kerja, hingga penurunan kemiskinan.

Sementara itu, alat fiskal pemerintah seperti insentif dan kebijakan lainnya juga berperan sangat penting untuk mendukung transformasi ekonomi menuju Green Energy dan Hilirisasi Mineral strategis.

Hal itu, kata dia, dilakukan untuk menciptakan nilai tambah dalam perekonomian dan membuat Indonesia memiliki posisi makin strategis di dunia (global value chain) dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Kebijakan fiskal yang memiliki fungsi sangat strategis dan peran penting dalam ekonomi tetap dikelola dengan hati-hati (prudent) dan seimbang sehingga tetap kredibel, sehat dan sustainable,” pungkas Sri Mulyani.