HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode perdagangan 11—15 November 2024, mengalami penurunan sebesar 1,73 persen. IHSG tercatat turun dari 7.287,191 pada pekan sebelumnya menjadi 7.161,258. Penurunan ini mencerminkan kondisi pasar saham yang sedikit tertekan sepanjang pekan tersebut.

Meskipun IHSG melemah, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan sejumlah saham yang mengalami kenaikan signifikan. Salah satu saham yang mencatatkan lonjakan harga paling mencolok adalah PT Pudjiadi and Sons Tbk (PNSE) yang meroket hingga 141,19 persen. Harga saham PNSE meningkat drastis menjadi Rp1.095 dari sebelumnya hanya Rp454 per saham.

Di sisi lain, mayoritas sektor pada pekan ini mengalami penurunan. Beberapa sektor yang tercatat mengalami pelemahan antara lain sektor bahan baku yang turun 4,35 persen, industri yang berkurang 1,41 persen, konsumer non-siklikal yang melemah 1,81 persen.

Kemudian sektor-sektor lainnya seperti konsumer siklikal (minus 3,51 persen), kesehatan (minus 2,81 persen), finansial (minus 1,60 persen), properti & real estate (minus 3,87 persen), infrastruktur (minus 2,27 persen), dan transportasi & logistik (minus 1,98 persen).

Namun, ada dua sektor yang tercatat mengalami penguatan meskipun terbatas. Sektor energi tercatat menguat tipis sebesar 0,09 persen, sementara sektor teknologi mencatatkan kenaikan yang signifikan sebesar 7,35 persen.

Berdasarkan data yang dirilis oleh BEI pada Sabtu, 16 November 2024, PT Pudjiadi and Sons Tbk (PNSE) menduduki peringkat pertama sebagai saham dengan kenaikan tertinggi atau top gainer pada pekan tersebut. Saham PNSE melonjak 141,19 persen hingga mencapai Rp1.095 per saham, naik signifikan dari harga sebelumnya yang hanya sebesar Rp454 per saham.

Selain PNSE, terdapat 130 saham lainnya yang mencatatkan kenaikan lebih dari 2 persen selama periode tersebut, dengan total kapitalisasi pasar saham yang tercatat mencapai Rp705 triliun.

Beberapa saham lain yang juga mencatatkan lonjakan harga cukup signifikan adalah PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) yang naik 113,50 persen menjadi Rp32.075 dari sebelumnya Rp15.000, serta PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) yang menguat 78,06 persen, dengan harga saham yang mencapai Rp276 dari Rp155.

Berikut ini adalah 10 saham dengan kenaikan harga tertinggi atau top gainers sepanjang periode 11—15 November 2024:

  1. PT Pudjiadi and Sons Tbk (PNSE) – Naik 141,19% menjadi Rp1.095 dari Rp454.
  2. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) – Naik 113,50% menjadi Rp32.075 dari Rp15.000.
  3. PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) – Naik 78,06% menjadi Rp276 dari Rp155.
  4. PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) – Naik 43,20% menjadi Rp484 dari Rp338.
  5. PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) – Naik 31,31% menjadi Rp1.300 dari Rp990.
  6. PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) – Naik 25,69% menjadi Rp1.810 dari Rp1.440.
  7. PT Communication Cbl Sys Indisa Tbk (CCSI) – Naik 22,88% menjadi Rp290 dari Rp236.
  8. PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) – Naik 22,22% menjadi Rp143 dari Rp117.
  9. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) – Naik 20,83% menjadi Rp116 dari Rp96.
  10. PT Multitrend Indo Tbk (BABY) – Naik 20,14% menjadi Rp346 dari Rp288.

Meskipun IHSG secara keseluruhan mengalami penurunan, sejumlah saham unggulan ini berhasil mencatatkan kenaikan signifikan, menunjukkan dinamika yang beragam di pasar saham Indonesia.