HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menghentikan pasokan senjata untuk Israel jika mereka tetap ingin menyerang Rafah, Palestina.
“Jika mereka masuk ke Rafah, saya tidak akan memasok senjata yang telah digunakan untuk menghadapi kota-kota tersebut,” demikian disampaikan Biden dalam peringatannya, dikutip Holopis.com, Kamis (9/5).
Peringatan Amerika Serikat muncul setelah dunia internasional serta masyarakat semakin memberikan tekanan kepada Israel agar melakukan gencatan senjata, serta tekanan kepada negara-negara sekutu agar tak lagi memberikan mereka modal senjata.
Amerika Serikat pun telah menghentikan pengiriman bom-bom besar ke Israel.
Hal tersebut karena Israel dinilai sudah siap melanjutkan serangan besar-besaran terhadap Rafah, sebuah kota yang dipenuhi warga Palestina.
Padahal, sebelumnya Amerika Serikat adalah salah satu sekutu Israel yang sudah lama mengaku akan terus setia dan berada di belakang Israel dalam guncangan apa pun.
Bidan pun telah lama menolah menghentikan pengiriman pasokan senjata ke Israel setiap tahunnya.
Namun Amerika tampaknya tak bisa mempertahankan prinsip mereka setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa ia akan terus melanjutkan serangan terhadap Rafah.
Biden pun mengakui bahwa bom-bom yang digunakan Israel sudah membunuh banyak warga tak berdosa.
“Ini salah,” ucap Presiden tertua sepanjang sejarah Amerika itu.
Namun, ia menekankan Amerika Serikat bukannya tak lagi setia pada Israel, hanya saja mereka tak setuju dengan kemampuan Israel untuk menyebabkan perang di wilayah-wilayah yang saat ini sedang mereka serang.
Sebagai informasi, serangan Hamas pada 7 Oktober telah menyebabkan 1.170 warga Israel meninggal dunia.
Sementara serangan balasan yang dilakukan Israel di Palestina saat ini sudah menewaskan setidaknya 34.654 orang, dimana sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.