HOLOPIS.COM, SULSEL – Bencana banjir yang melanda pemukiman warga di Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan hingga saat ini mulai surut.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abul Muhari mengatakan, setelah terendam sejak Jumat lalu (3/5), beberapa kecamatan di Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan, terbebas banjir.
“Banjir telah surut. Di samping itu, jalan poros Soppeng – Wajo sudah dapat diakses kendaraan umum,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (6/5).
Abdul juga mengatakan, pasca banjir di wilayah tersebut, petugas dan warga sibuk untuk membersihkan material atau sampah yang terbawa saat banjir terjadi.
Sementara itu, pemutakhiran data terdampak banjir sebanyak 1.349 KK atau 3.464 jiwa. Mereka tersebar di 5 kecamatan di Kabupaten Soppeng.
Lima daerah yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Kecamatan Lilirilau (3 desa dan 1 kelurahan), Marioriawa (3 kelurahan), Ganra (2 desa), Marioriwawo (2 desa) dan Donri-Donri (1 desa).
Abdul juga memastikan tidak aadanya korban jiwa maupun warga yang luka-luka. Saat luapan air terjadi, tinggi muka air terpantau antara 20 hingga 200 cm.
Dampak banjir menyasar pada sektor pemukiman dan fasilitas umum. Tercatat fasilitas pendidikan terdampak 1 unit dan 1.310 rumah warga terendam banjir.
Sedangkang lahan persawahan yang terendam banjir seluas 680,91 hektar, lahan kebun jagung 638 ha dan lahan kedele 45 ha.
Meskipun banjir telah surut, pemerintah daerah dan warga diimbau tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya banjir susulan. Hujan dengan intensitas ringan masih berpotensi terjadi di wilayah yang sebelumnya terdampak banjir hingga dua hari ke depan.