HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sebagai sebuah ide, rencana pembentukan Presidential Club oleh Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, patut diapresiasi.

Pernyataan itu disampaikan oleh Pengamat Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam. Dia menilai ada beberapa fungsi strategis pada presidential club itu.

“Mulai dari fungsi penasihat informal presiden untuk merumuskan, tukar pendapat, nasihat, dan membahas isu-isu strategis terkait masalah politik-pemerintahan dan kebijakan publik,” katanya, lewat keterangan tertulis, Minggu (5/5) seperti dikutip Holopis.com.

Selain itu, tambah dia, lembaga seperti itu juga bisa mempromosikan kepentingan nasional dan internasional, baik melalui advokasi, kegiatan amal, atau inisiatif lain.

“Lembaga itu juga bisa mendorong kerja sama lintas partai, yang menjadi entitas kekuatan politik para mantan presiden, untuk memberikan nasihat-nasihat teknokratis kepada presiden yang tengah memerintah,” ujarnya.

Dosen sekaligus managing director Paramadina Public Policy Institute (PPPI) tersebut berpendapat, bahwa berkumpulnya para mantan presiden dalam presidential club bisa jadi penjaga tradisi dan integritas institusi kepresidenan.

“Klub presidensial dapat menjadi wadah di mana mereka dapat bekerja sama mempromosikan nilai-nilai dan standar tinggi terkait jabatan presiden,” jelasnya.

“Dengan demikian, secara general, lembaga itu bisa membantu menjaga kontinuitas, stabilitas, dan integritas lembaga kepresidenan dalam sistem politik di Tanah Air,” tutup Umam.

Gagasan Presidential Club

Sebelumnya, ‘Presidential Club’ itu diutarakan oleh Juru Bicara (Jubir) dari Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. Apa itu ‘Presidential Club’?.

“Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua,” ujar Dahnil kepada wartawan, Jumat (3/5).

Dahnil mengatakan perkumpulan itu bakal berisikan para presiden Indonesia terdahulu. Harapannya, perkumpulan itu bisa menunjukkan bahwa pemimpin bangsa Indonesia kompak, rukun, dan guyub.

“Ya, semua mantan presiden kita yang masih ada. Pak Prabowo berharap, sebagai bangsa besar para pemimpinnya kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik,” jelasnya.