HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mewanti-wanti Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024–2029 dalam menyusun kabinet pemerintahannya.

Dia berpesan kepada Prabowo untuk lebih selektif dalam menentukan orang-orang yang nantinya akan menjadi pembantu presiden di kabinet.

“Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke kepemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita,” ujar Luhut dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (4/5).

Pesan tersebut disampaikan Luhut atas dasar pengalamannya sebagai seorang pembantu presiden di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode, atau selama 10 tahun terakhir.

Menurut Luhut, banyak permasalahan yang timbul akibat regulasi-regulasi pemerintah yang bertentangan dengan kepentingan nasional.

“Saya memperbaiki banyak permasalahan itu,” kata dia.

Namun Luhut meyakini, permasalahan terkait regulasi tersebut dapat terselesaikan melalui digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi aturan.

Oleh sebab itu, ia mendorong adanya digitalisasi dalam sistem pemerintahan Indonesia yang terintegrasi.

“Saya bilang ke Presiden, ‘Pak, kalau Bapak tidak berani mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ini (digitalisasi sistem pemerintah yang terintegrasi), kita tidak akan maju. Jadi, kita harus mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ide ini,” katanya.

Luhut meyakini, Indonesia ke depan akan menjadi lebih baik lagi. Pada 2045, kata dia, Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia.