HOLOPIS.COM, JAKARTA – PPP telah memberikan sinyal kuat bahwa mereka bakal merapat dan bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy bahkan mengatakan, pernyataan Mardiono mengenai kesiapan bergabung dengan pemerintahan mendatang adalah cerminan sikap mayoritas internal partai.

“Belum ada pembahasan resmi di internal PPP, tapi yang disampaikan ketum adalah refleksi sikap banyak fungsionaris PPP,” kata Romi dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (16/4).

Romy pun mengakui jika memang sebenarnya banyak pendukung PPP yang tidak mau mendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

“Terbukti dari exit poll beberapa lembaga survei, pemilih PPP yang ke 02 juga sekitar 40-an persen,” ucapnya.

Mantan terpidana kasus kourpsi itu juga meyakini, arah pemilih PPP yang menyalurkan suaranya ke Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 turut menjadi pertimbangan bergabung atau tidaknya PPP dengan koalisi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua itu.

“PPP juga tetap menimbang hubungan strategis dan taktis,” ujarnya.

Meski begitu, Romy pun memastikan keputusan mengenai bergabung dengan koalisi pemerintahan mendatang akan dipastikan dalam forum musyawarah kerja nasional (mukernas).

“Melalui forum mukernas pada saatnya. Karena saat memutuskan koalisi dan dukungan kepada 03 dilakukan melalui forum mukernas,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, PPP (Partai Persatuan Pembangunan) menyatakan bahwa mereka akan sangat siap jika diajak bergabung oleh pemerintahan yang mendatang.

Plt Ketum PPP, Mardiono pun menyatakan, pihaknya bakal membuka pintu lebar-lebar apabila tawaran berkoalisi itu pun sudah sampai kepada mereka secara resmi.

“Ya, iya, tentu kalau untuk membangun Indonesia kan harus bersama nanti ke depannya,” kata Mardiono dalam keterangannya.