HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan alias Zulhas mengaku bahwa dirinya tak senang melihat harga bahan pokok berada di level rendah alias murah.
Sebab menurutnya, harga bahan pokok yang kelewat murah justru membuat para petani merugi. Jika hal ini terjadi, petani tentu enggan untuk menanam dan pada akhirnya membuat harga kembali naik karena produksi menurun.
“Alhamdulillah kalau bahan pokok, cabai segala, murah ya. Jadi kalau murah tuh saya juga nggak senang banget sebetulnya. Kalau cabai misalnya, harganya sampai Rp 35 ribu kan orang nggak tanam lagi, nanti jadi Rp 100 ribu lagi,” kata Zulhas dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (11/4).
Sebagai contoh, ia menyebut modal yang dibutuhkan para petani untuk menanam cabai sekitar Rp 30.000 per kg. Sehingga untuk mendapatkan laba, harga jual cabai setidaknya berada di level Rp 40.000 per kg.
“Cabai kalau harganya sudah Rp 25 ribu per kg yang mau tanam siapa? Modalnya Rp 30 ribu. Kalau modalnya Rp 30 ribu berarti harganya paling kurang Rp 40 ribu kan? Baru orang dapat untung. Kalau harganya Rp 25-30 ribu per kg, dia tanam dia rugi,” terangnya.
Untuk itu, lanjut Zulhas, pemerintah telah membarikan sejumlah kebijakan terkait harga jual yang ideal, sehingga pada akhirnya membuat produsen yang dalam hal ini petani ataupun peternak dan konsumen sama-sama diuntungkan.
“Makanya pemerintah bikin patokan kan, misalnya ayam, telur. Kalau telur itu Rp 28-29 ribu per kg, kalau dia harganya Rp 26 ribu per kg pasti orang (peternak) nggak mau (produksi), dipotong ayamnya. Nah kalau (ayam petelurnya) dipotong kan langka lagi, naik lagi (harga telurnya),” kata Zulhas.
“Ayam juga begitu, kalau ayam kan sudah dihitung sama kita maka dia harus harganya Rp 37-38 ribu. Jadi kalau kita ke pasar ayam dijual Rp 33 ribu, bakal naik ini (harga jual ayam), berarti sudah terlalu murah orang (peternak) nggak mau lagi (produksi) dong,” sambungnya.