BerandaNewsRagamKakorlantas Salahkan Over Kapasitas Jadi Penyebab Kecelakaan Maut di Cikampek

Kakorlantas Salahkan Over Kapasitas Jadi Penyebab Kecelakaan Maut di Cikampek

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kakorlantas Polri Irjen Aah Suhanan menyampaikan sejumlah temuan mereka yang menjadi dugaan sementara penyebab kecelakaan maut di Km 58 Tol Cikampek.

Dimana dari dugaan awal berdasarkan hasil pemeriksaan, kendaraan Grand Max itu memacu kecepatan di atas 100 km per jam di jalur Contra flow.

“Diduga ya itu dari hasil teknologi kita. Diduga dan di sana tidak ada jejak rem, artinya Gand Max itu dengan kecepatan segitu, oleng ke kanan, artinya tidak ada upaya untuk mengerem,” kata Aan dalam keterangannya pada Selasa (9/4) seperti dikutip Holopis.com.

Faktor lainnya yang kemudian membuat kendaraan tersebut adalah karena si pengendara membawa penumpang melebihi kapasitas maksimal (9 orang).

Penerbit Iklan Google Adsense

“Dari korban yang ada melebihi kapasitas kendaraan. Itu juga bisa mempengaruhi keseimbangan kendaraan,” ungkapnya.

Dilihat dari kapasitas penumpang dan tidak saling berkaitan, diduga mobil Grand Max tersebut digunakan untuk membawa penumpang, atau kendaraan sewa.

Dari keterangan yang diperoleh, kendaraan Grand Max tersebut berangkat dari Bogor menuju Ciamis, Kuningan.

“Ya ini masih perlu juga keterangan dari para saksi, tapi kalau lihat dari penumpang yang berbeda, dapat patut diduga ini adalah kendaraan sewa dan kami masih mengumpulkan keterangan,” tukasnya.

Meski begitu, Aan menyebut bahwa penyelidikan menggunakan Traffic Accident Analysys (TAA) yang membutuhkan waktu satu sampai dua hari untuk mengetahui hasil detailnya.

“Karena TAA itu tidak hanya di TKP, juga kita periksa kendaraan dari kerusakan yang ada kemudian dari beberapa sumber, itu kita ambil semua ya,” terangnya.

Kemudian, pihaknya juga mengumpulkan keterangan saksi-saksi, termasuk saksi pendukung dan rekaman CCTV yang ada di lokasi.

“Semua itu sedang kami proses karena kan tidak hanya dari olah TKP, olah kendaraan yang rusak juga kemudian penyidikan para saksi, keterangan ahli,” ujarnya.

Kecelakaan di jalur lawan arah di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin pagi melibatkan tiga kendaraan, yakni Bus Primajasa nopol B 7655 TGD, Gran Max nopol B 1635 BKT dan Daihatsu Terios.

Selain dua orang luka-luka, terdapat 12 orang lainnya yang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut, terdiri atas tujuh laki-laki dan lima perempuan. Korban meninggal dunia yang berjumlah 12 orang itu kini berada di ruang pemulasaran jenazah RSUD Karawang.

Pada peristiwa kecelakaan itu, mobil Gran Max dan Terios hangus terbakar. Ke-12 korban merupakan penumpang mobil Gran Max. Sedangkan dari mobil Terios tidak ada korban, dan dari bus Primajasa terdapat dua orang luka-luka.

Temukan kami juga di Google News

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

5 Serum Ini Cocok untuk Kulit Berminyak di Pagi Hari

Kulit berminyak memang memerlukan perawatan khusus agar tetap segar dan seimbang sepanjang hari.

4 Alasan Orang Sering Tergoda Operasi Plastik

Agar bisa lebih mengerti mengapa orang operasi plastik, ini dia beberapa alasan umum yang dimiliki seseorang.

Ini Dia Manfaat Minum Susu di Pagi Hari

Susu merupakan minuman yang telah lama dikonsumsi oleh banyak orang di seluruh dunia, terutama di pagi hari. Selain bisa langsung diminum, susu juga bisa dinikmati dengan sereal yang bisa mengenyangkan perut.

Pakar Genetika BRIN Nyatakan Bani Alawi Bukan Keturunan Rasulullah SAW

Pakar genetika dan peneliti BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Sugeng Pondang Sugiharto menyebut bahwa Bani Alawi atau Ba'alawi bukanlah keturunan Rasulullah SAW. Hal ini disampaikan berdasarkan penelitian terhadap sample DNA.

Cuaca Jakarta Bakal Hujan Siang Ini, Cek Prakiraan Lengkapnya

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG merilis prakiraan terkini perihal cuaca Jakarta pada hari ini, Minggu 7 Juli 2024.

Tiga Kabupaten di Sulawesi Tenggara Terendam Banjir

Ribuan warga yang tersebar di tiga Kabupaten Provinsi Sulawesi Tenggara terdampak bencana banjir.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS