Holopis.com HOLOPIS.COM, SUMBAR – Bencana banjir lahar hujan atau yang biasa disebut banjir lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat menghambat sejumlah mobilisasi warga.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bencana yang terjadi sejak beberapa hari lalu itu membawa material vulkanik Gunung Marapi yang dikeluarkan pascaerupsi. Kejadian tersebut berlangsung setelah hujan lebat di kawasan hulu atau sekitaran puncak gunung.

“Peristiwa tersebut berdampak pada terganggunya akses jalan nasional Padang Panjang – Bukittinggi. Ruas jalan tersebut terendam banjir lahar,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (7/4).

Abdul menjelaskan bahwa tim gabungan lintas instansi masih melakukan pembersihan sisa-sisa material vulkanik. Para petugas juga menyedot air pada gorong-gorong di sisi jalan nasional.

“Kondisi jalan nasional yang berada di wilayah Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto, masih terendam dan mengakibatkan terganggunya lalu lintas kendaraan serta aktivitas masyarakat,” ujarnya

Abdul kemudian mengimbau masyarakat agar waspada, khususnya mereka yang tinggal di sekitar sungai yang berhulu dari puncak gunung.

Selain itu, tim gabungan masih terus membantu proses pemulihan akses Jalan nasional yang terdampak dengan pengerahan alat berat berupa loader, ekskavator serta truk penyedot air dari dinas pekerjaan umum setempat untuk membersihkan material dari ruas jalan.

Dilaporkan dalam peristiwa ini terdapat 1 unit check dam rusak dan 1 unit kedai warga terdampak oleh banjir lahar dingin, sementara Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Tanah Datar beserta tim gabungan lintas instansi masih melakukan pendataan dan monitoring di lapangan.

Laporan BPBD kabupaten Tanah Datar menyebutkan wilayah desa atau nagari terdampak berada di Nagari Aia Angek, Sabu, Sungai Jambu, Lima Kaum dan Sungai Tarab.