Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Alexander Marwata berpesan kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk menjadi mediator dalam menangani konflik yang terjadi antara KPK, Kejaksaan dan Polri.

Pasalnya, Wakil Ketua KPK itu mengakui bahwa hubungan antara lembaga tersebut saat ini terbilang tidak harmonis.

“Paling tidak ya dua bulan sekali misalnya presiden memanggil pimpinan KPK, Kapolri, Jaksa Agung, khusus untuk membahas perkara korupsi, bagaimana koordinasi sinergi antar tiga lembaga itu dalam pemberantasan korupsi kendalanya di mana,” kata Alexander dalam pernyataannya pada Selasa (2/4) seperti dikutip Holopis.com.

“Dan saya berharap presiden ke depannya menyampaikan korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum harus ditangani oleh KPK, jadi nggak ada lagi gesekan,” tambahnya.

Selain itu, Alexander juga menyambut positif konsistensi Prabowo Subianto yang tidak bakal kompromi terhadap tindakan korupsi saat menjabat nanti.

berharap masyarakat menagih janji ke Prabowo terkait pemberantasan korupsi.

“Senang sekali ketika calon presiden kita dengan suara terbanyak walaupun diputuskan, masih ada di MK. Dia menyampaikan nanti kalau sudah jadi presiden dan dilantik tidak ada kompromi terhadap korupsi,” ujarnya.

Selain itu, Alexander pun menyampaikan pesan khusus kepada Prabowo Subianto perihal penanganan korupsi yang harus dilakukan sesegera mungkin.

“Misalnya terkait penguatan kelembagaan, kemudian presiden harus menjadi panglima pemberantasan korupsi, harapannya apa? Presiden harus menjadi conductor, dirigen pemberantasan korupsi,” tambahnya.