HOLOPIS.COM, NTT – Pj Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu melakukan pertemuan dengan Kepala Cabang Pertamina, Ziko Wahyudi untuk melakukan pembahasan terkait kelangkaan bahan bakar minyak di wilayahnya.
Dalam pembahasan tersebut, Oder Maks pun bermaksud untuk menata kembali proses distribusi dan pemasaran BBM di Rote Ndao.
“Pemerintah menegaskan bahwa aturan yang telah ditetapkan harus dilaksanakan oleh semua pengelola SPBU dan pembeli/konsumen,” kata Oder Maks dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (26/3).
Oder mengungkapkan bahwa pada dasarnya pemerintah berkeinginan untuk menyesuaikan mekanisme agar harga jual BBM tetap terjangkau dan pengelola menjual dengan tertib sesuai aturan.
“Perlu upaya menata dan mengontrol agar harga dan penggunaan BBM sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda). Termasuk menjaga agar kenaikan harga BBM tidak berdampak pada inflasi,” jelasnya.
Oder mengungkapkan bahwa pihaknya berencana untuk memanggil semua pengelola SPBU dan pengecer untuk berkoordinasi guna menghindari antrian panjang, penggunaan kendaraan dengan tangki cadangan, dan menjaga agar harga jual tetap terjangkau.
Penjabat Bupati Sombu menjelaskan bahwa praktek distribusi dan pemasaran BBM yang terjadi di Kabupaten Rote Ndao telah berlangsung lama dan menyebabkan kekhawatiran serta mengganggu perekonomian daerah.
Sistem pemasaran saat ini tidak lagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, di mana pembelian harus dilakukan dengan menggunakan barcode dan penjualan dibatasi sesuai dengan edaran Bupati tahun 2023.
Dia juga menyoroti bahwa model pemasaran BBM yang tidak terkontrol oleh pemilik SPBU memberikan peluang bagi konsumen untuk membeli dalam jumlah yang melebihi kuota, menggunakan tangki cadangan dan tidak menggunakan barcode sesuai aturan yang berlaku.
Hal ini berdampak pada kenaikan harga BBM di jalanan dengan harga yang bervariasi, yang pada akhirnya juga memengaruhi harga barang lain di pasaran.
“Perlunya kontrol dan penataan ulang diperlukan untuk mencegah terjadinya inflasi yang lebih lanjut,” tutupnya.