Senin, 23 Desember 2024

Polri Gandeng MUI Terkait Paparan Radikalisme NII di Garut

JAKARTA, HOLOPIS.COM Polri bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan penelusuran bersama di wilayah Garut, Jawa Barat terkait dugaan paparan paham radikalisme Negara Islam Indonesia (NII) yang menyasar sejumlah warga tersebut.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan data yang kuat apakah pembaiatan terhadap sejumlah warga tersebut berkaitan dengan aliran agama atau mengarah kepada radikalisme.

“Polres Garut, Pemda Garut, MUI Garut telah turun ke lapangan untuk menyelidiki kasus tersebut,” kata Rusdi, Jumat (8/10).

Mengenai strategi yang digunakan, Rusdi tidak menjelaskan lebih lanjut. Namun, dia mengakui bahwa mengandeng MUI adalah demi mempermudah pendekatan ke warga dan menjaga unsur kehati-hatian.

“Apakah memang terjadi pembaiatan atau hanya ajaran-ajaran aliran-aliran agama tertentu pada masjid di kecamatan Sukamentri yang mengajarkan ajarannya kepada beberapa anak didiknya. Ini sedang didalami,” jelasnya.

Namun demikian, ia menjelaskan bahwa semua unsur yang ada ikut bersama-sama melakukan pembinaan dan pendekatan yang humanis untuk mengidentifikaasi hal tersebut.

“Oleh MUI, pemerintah daerah, Polri, Kodim, sama-sama menyelesaikan masalah tersebut,” tandasnya.

Sebelumnya, masyarakat dihebohkan dengan dugaan adanya pembaiatan jaringan NII di kawasan Garut, Jawa Barat. Bahkan Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri sampai turun tangan untuk menyelidiki dugaan pembaiatan tersebut.

“Tentu, kami sedang menyelidiki masalah itu dan mengumpulkan informasi yang lebih detail,” ujar Kepala Bagian Operasional Densus 88, Komisaris Besar Pol Aswin Siregar melalui pesan teks pada Kamis (7/10).

Aswin memastikan penyelidikan akan ditindaklanjuti sebagai bentuk upaya penegakkan hukum. Namun, hal itu didasarkan pada hasil temuan Densus secara menyeluruh.

“Nanti akan ada tindak lanjut sesuai fakta hukum yang ditemukan,” kata Aswin.

Keberadaan NII di Kabupaten Garut ini mencuat pada 2007, dengan dipimpin Imam Besar atau Presiden Sensen Komara. Aktivitas kelompok tersebut muncul kembali pada 17 Januari 2008, dengan mengibarkan bendera merah putih bergambar bulan bintang berukuran 2×240 sentimeter di halaman rumah Sensen. Maskas mereka berada di Kampung Babakan Cipari, Desa Sukarasa, Kecamatan Pangatikan.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral