HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menilai bahwa gugatan yang tengah dilayangkan Timnas AMIN dan TPN Ganjar-Mahfud di MK (Mahkamah Konstitusi) tentang dugaan kecurangan pemilu akan sulit mendapatkan hasil yang diinginkan, yakni menganulir kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Hal ini karena selisih suaranya yang terpaut sangat jauh antara Prabowo-Gibran dengan Anies-Imin, apalagi dengan suara yang diraih Ganjar-Mahfud yang tak sampai menyentuh angka 19 persen.
“Saya kira kekalahan cukup telak dialami Anies dan Ganjar. Memang hal yang wajar bahkan sudah diprediksi sebelumnya melalui lembaga survei dan para pengamat,” kata Jerry kepada Holopis.com, Jumat (22/3).
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa dalam rapat pleno pengumuman hasil rekapitulasi suara nasional pemilu 2024 yang disampaikan oleh KPU RI, total suara masuk adalah 164.227.475. Dari total suara tersebut, dapat dirinci antara lain ;
1. Anies Baswedan – Cak Imin : 40.971.906 suara
2. Prabowo Subianto – Gibran : 96.214.691 suara
3. Ganjar Pranowo – Mahfud MD : 27.040.878 suara
Dengan disparitas suara yang cukup jauh itu, Jerry menyebut bahwa hanya kekuatan Malaikat yang bisa mengubah suara Anies menjadi unggul dari Prabowo-Gibran. Sehingga ia menilai bahwa hasil sengketa pemilu nanti pun tak akan berdampak baik kepada pihak paslon yang kalah, kecuali meminta bantuan malaikat tersebut.
“Memang agak memalukan kekalahan di atas 50 juta mau di bawah ke MK. Atau minta bantuan Malaikat Jibril agar Anies bisa menang pilpres, walaupun 22 kepala negara di dunia sudah menyampaikan ucapan selamat seperti sejumlah pemimpin Asean, seperti ; Malaysia, Singapura dan Filipina,” ketusnya.
Lebih lanjut, Jerry juga mengatakan bahwa gugatan yang tengah dilayangkan ke MK menurut Jerry adalah sesuatu yang lumrah saja dilakukan oleh siapa pun yang kalah, namun merasa percaya diri menang.
“Tapi keduanya belum mengakui kekalahannya padahal Surya Paloh sudah menyampaikan ucapan selamat,” ujarnya.
Di sisi lain, partai politik pendukung Anies-Imin cenderung menarik diri dari dukungan politik elektoral kepada Koalisi Perubahan dan Perbaikan. Hal ini setelah mendengarkan statemen Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh yang menyebut pihaknya telah menerima hasil pemilu 2024, baik pileg maupun pilpres.
“Itulah signal politik Nasdem merapat ke koalisi KIM Prabowo-Gibran. Kalau timnas Anies ngotot membawa sengketa pemilu ini ke MK, saya kira ini kontradiksi dengan Nasdem yang sudah mengakui kekalahan,” tukasnya.
Oleh sebab itu, sebagai pengamat politik, Jerry menilai bahwa gugatan ke MK adalah perbuatan yang sia-sia dilakukan oleh Anies-Imin maupun Ganjar-Mahfud.
“Jadi saya suatu kemustahilan gugatan ini sukses, dan saya yakin tak ada yang namanya pilpres 2 putaran. Kalau selisih 2-5 juta masih masuk akal menggugat, tapi ini selisihnya antara langit dan bumi,” pungkas Jerry.