HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mahfud MD mengklaim bahwa kondisi pejabat korupsi dan polisi yang tidak bersih akan selalu ada di setiap rezim pemerintahan manapun.
Dalam unggahannya di akun media X, awalnya Mahfud MD menuliskan pengalamannya usai menyaksikan sebuah film yang baru saja disaksikannya.
“Sambil menunggu maghrib tadi saya menonton film India, ‘Khalnayak’. Ceritanya terjadi saling buru dan pertarungan seru antara Polisi dan penjahat besar,” tulis Mahfud MD dalam unggahannya seperti dikutip Holopis.com, Senin (18/3).
Mahfud yang sudah mengaku sebagai mantan cawapres Ganjar Pranowo itu kemudian menceritakan ketika adanya sebuah percakapan yang dianggap cukup menarik bagi dirinya
“Polisi adlah abdi negara dan pahlawan yang melindungi rakyat, sedangkan kamu adalah penjahat pengkhianat’, kata Inspektur Polisi. Penjahat besar itu menjawab: ‘Kamu yang mengaku pahlawan sama saja dengan saya yang penjahat. Tak ada bedanya. Saya bekerja utk bos mafia yang merusak dan sangat jahat, sedangkan kamu para polisi bekerja untuk pemerintahan dan penegakan hukum yang korup dan mengisap rakyat. Jadi penjahat dan polisi sama-sama petugasnya para perusak negara’,” terangnya.
Mahfud pun awalnya mengaku tidak mau bermaksud menyindir pihak manapun dalam unggahannya itu.
“Ini cerita film India yang bisa dinikmati melalui Youtube. Bukan untuk menyindir siapa-siapa. Mungkin cerita film ini bisa menjadi semacam kuliah Ramadhan bagi kita,” kilahnya.
Namun, Mahfud MD kemudian memberikan jawaban yang cukup nyeleneh ketika seorang warganet menuliskan bahwa komentar tersebut menyinggung salah satu pihak tertentu.Mahfud kemudian menegaskan, rezim korupsi akan selalu ada di manapun, termasuk di pihaknya pada saat ini.
“Bukan hanya 02, tapi bisa juga di 01, 03, 04 atau rezim-rezim lain. Elemen pejabat korup dan polisi jahat selalu ada di setiap rezim. Sama juga selalu ada elemen pejabat dan polisi bersih,” ucapnya.
“Selalu ada pertarungan antara moral dan keculasan, antara hati nurani muth’mainnah dan nafsu ammarah,” sambungnya.