HOLOPIS.COM, JATENG – Kepala BNPB Letjen Suharyanto bersama rombongan menyalurkan bantuan untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Dalam penyaluran bantuan yang berlangsung pada Minggu (17/3), Suharyanto menjelaskan bahwa dirinya telah diperintah langsung oleh Presiden Jokowi (Joko Widodo) untuk memastikan segala kebutuhan dasar warga terdampak dapat dipenuhi.
“Bapak Presiden menyampaikan pesan belasungkawa atas bencana banjir ini. Kami BNPB diperintah oleh Bapak Presiden untuk menjamin kebutuhan dasar masyarakat harus diperhatikan,” kata Suharyanto dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com.
Dalam penyerahan tersebut, BNPB menyalurkan bantuan logistik maupun peralatan berupa sembako 300 paket, makanan siap saji 300 paket, biskuit protein 300 pak, hygiene kit 300 paket, sabun cair 1008 botol, selimut 300 lembar, matras 300 lembar, velt bed 25 unit, pompa alkon 10 unit, lampu solar panel 2 unit, tenda keluarga 50 unit, tenda pengungsi 2 unit, perahu karet beserta mesin 1 unit dan perahu polythielin 1 unit.
Selain menyalurkan bantuan, Suharyanto kemifian menyusuri wilayah perumahan yang masih terendam banjir dengan tinggi muka air antara 25-30 sentimeter. Kondisi yang terpantau, genangan sudah berangsur surut dibandingkan hari sebelumnya.
“Alhamdulillah relatif sudah surut. Tadi penjelasan Pak Bupati katanya ada yang ketinggian satu meter. Tapi sekarang rata-rata sudah di bawah lutut,” ujarnya.
Suharyanto kemudian menegaskan, saat ini Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dalam penanggulangan bencana.
Selain itu, pemerintah juga mengupayakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai bentuk ikhtiar bersama dalam mengurangi dampak risiko bencana yang masih menjadi ancaman.
“Kita juga mengupayakan Teknologi Modifikasi Cuaca. Sudah mulai kemarin. Mudah-mudahan dengan TMC ini curah hujan segera bisa kita kendalikan,” tegasnya.
Suharyanto juga memastikan bahwa penanganan bencana ini tidak berhenti hanya pada fase tanggap darurat saja. Pemerintah akan terus mendampingi masyarakat hingga masa transisi pemulihan, termasuk rehabilitasi dan rekonstruksi pada fase pascabencana.
“Pada fase pascabencana beberapa infrastruktur yang mungkin kita akan perbaiki,” tutupnya.