HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan, stok beras saat bulan Ramadan hingga Lebaran dalam kondisi aman, seiring dengan hasil produksi dari sejumlah daerah yang panen sudah mulai masuk.
“Kabar gembiranya dari stok yang ada di masyarakat saat ini sudah mulai panen dan sudah mulai ada produksi datang dari Demak, Sragen, Indramayu, Karawang beberapa daerah di Jawa Timur seperti Ngawi dan sebagainya,” ujar Bayu dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (12/3).
Bayu menyebut, hasil produksi beras dari beberapa daerah tersebut sudah sampai ke grosir tingkat konsumen, seperti di pasar Induk Beras Cipinang, hingga grosir tingkat produsen, yakni Pasar Induk Johar Karawang.
Bahkan, dikatakan Bayu, pasokan berasnya terbilang cukup banyak, sekaligus juga ditandai dengan penurunan harga di pasar grosir.
“Itu berasnya sudah datang cukup banyak, sekaligus ditandai dengan harga yang sudah mulai turun di pasar-pasar grosir itu dan liputan media sudah menunjukkan harga di retail eceran sudah mulai menunjukkan gejala turun,” bebernya.
Menurut Bayu, stok beras yang ada di Bulog atau stok yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah pada per tanggal 8 Maret 2024, jumlahnya tercatat sebesar 1,25 juta ton.
Jumlah itu, dikatakannya, cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan, seperti bantuan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dan lain sebagainya. Bulog juga terus mengantisipasi stok beras dengan merencanakan serta melakukan langkah-langkah untuk menambah stok itu.
“Jadi Bulog telah mendapatkan tugas untuk selalu menjaga cadangan beras pemerintah di atas 1 juta antara 1-1,2 juta tapi idealnya 1,2 at any times, setiap saat harus ada sejumlah itu dan kita akan usahakan secara maksimal untuk mencapai itu,” pungkas Bayu.