HOLOPIS.COM, JAKARTA – Israel menolak perundingan dan rencana gencatan senjata yang tadinya akan dilaksanakan selama 6 minggu. Hal itu karena Israel mengklaim Hamas telah menolak untuk memberikan daftar nama sandera yang masih hidup.

Delegasi dari Israel pun tidak menunjukkan batang hidupnya untuk membahas rencana ini di Kairo. Sementara itu, delegasi dari Hamas sudah hadir untuk memenuhi ajakan gencatan senjata sementara tersebut.

Berdasarkan kesaksian media lokal, Israel memang tidak hadir, seolah menunjukkan sikap mereka dalam tidak mau menyetujui adanya gencatan senjata demi mengurangi jumlah korban jiwa yang terus bertambah.

“Tidak ada delegasi Israel di Kairo,” demikian disampaikan oleh satu media lokal yang ada di sana, dikutip Holopis.com, Senin (4/3).

Amerika Serikat Panik Karena Ramadan Sudah Dekat

Sementara itu, negara sekutu Israel terkuat, Amerika Serikat menunjukkan sikap paniknya terkait ingin melancarkan gencatan senjata sebelum Ramadan. AS bersikeras meminta agar kesepakatan gencatan senjata ini cepat didapatkan karena Ramadan yang akan hadir sekitar seminggu lagi.

Namunm Israel merupakan pihak yang diketahui sangat keras menolak kesepakatan ini.
Delegasi Hamas yang hadir dalam pembicaraan itu mengatakan bahwa pembicaraan rencana gencatan senjata masih belum juga tercapai.

Mengingat belum ada komentar resmi dari Israel terkait desakan dan juga permintaan untuk gencatan senjata.

Sekedar mengingatkan kembali, peperangan ini terjadi setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober lalu, dan membunuh sekitar 1.160 warga Israel, serta 250 orang diculik.
Sejak Israel menyerang Hamas di Palestina, sekitar 30.410 masyarakat Palestina meninggal dunia, termasuk anak-anak dan wanita.

Korban di Palestina yang terus meningkat dan bombardir Israel yang tak kunjung usai membuat dunia internasional terus mendesak Israel, dan sekutu utamanya, Amerika Serikat untuk menghentikan peperangan yang merugikan masyarakat sipil tersebut.