HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam insiden meninggalnya 112 warga Gaza Palestina, yang kabarnya ditembaki militer Israel saat mengantre bantuan makanan.
“Kemarahan mendalam atas gambar-gambar yang berasal dari Gaza, dimana warga sipil menjadi sasaran tentara Israel,” ungkap Macron, seperti dikutip Holopis.com dari Twitter/X @EmmanuelMacron, Jumat (1/3).
“Saya menyampaikan kecaman saya yang paling keras atas penembakan ini dan menyerukan kebenaran, keadilan dan penghormatan terhadap hukum internasional,” tambahnya.
Deep indignation at the images coming from Gaza where civilians have been targeted by Israeli soldiers.
I express my strongest condemnation of these shootings and call for truth, justice, and respect for international law.
— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) March 1, 2024
Seperti yang telah diketahui bersama sebelumnya, bahwa dikabarkan sebanyak 112 warga Gaza Palestina meninggal dunia akibat tembakan Israel.
Insiden itu terjadi ketika warga Gaza Utara, mendapatkan bantuan makanan pada Kamis (29/2) waktu setempat, dimana seorang saksi yang tidak disebutkan namanya mengetahui bahwa ada tembakan yang dilancarkan langsung oleh militer Israel.
“Kekerasan terjadi ketika ribuan orang bergegas menuju truk bantuan di Bundaran Nabulsi Barat Kota,” ungkap seorang saksi.
“Tentara menembaki kerumunan saat orang-orang terlalu dekat,” tambahnya.
Kemudian, dari kabar terbaru mengungkapkan bahwa Duta Besar (Dubes) Palestina untuk PBB turut mendesak Dewan Keamanan (DK) terkait hal itu.
“Dewan Keamanan harus mengatakan cukup sudah!” ungkap Mansour, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (1/3).
“Pembantaian keterlaluan ini merupakan bukti atas fakta bahwa selama Dewan Keamanan dilumpuhkan dan diveto, maka hal ini akan mengorbankan nyawa rakyat Palestina,” ujarnya lagi.