HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah komoditas pangan yang terus mengalami kenaikan harga. Hal ini tentu berisiko menyumbang inflasi bulanan pada Februari 2024.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut, hampir semua komoditas pangan utama, seperti beras, cabai merah, telur ayam dan daging ayam mengalami kenaikan harga secara kumulatif hingga pekan keempat Februari 2024.

“Hampir semua komoditas utama pangan ini mengalami kenaikan harga di banyak wilayah, kecuali daging sapi,” ujar Pudji dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (26/2).

Adapun jumlah wilayah yang mengalami kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) pada pekan keempat Februari 2024 juga mengalami peningkatan, menjadi 222 kabupaten/kota. Padahal pada pekan sebelumnya tercatat wilayah yang mengalami kenaikan IPH sebanyak 175 kabupaten/kota.

Pudji menyebut, harga beras masih terus mengalami tren kenaikan sampai dengan minggu keempat Februari 2024. Rata-rata harga beras di pekan keempat Februari 2024 mencapai rp15.387 per kilogram atau mengalami kenaikan 5,44% dibandingkan harga di Januari 2024.

“Kalau kita lihat, beras ini jumlah wilayah yang mengalami kenaikan harga beras mencapai 268 kabupaten/kota, sebelumnya 179 kabupaten/kota,” ungkapnya.

Selain harga beras, Pudji menyebut kenaikan juga terjadi pada cabai merah. Harga cabai pada minggu keempat Februari naik sekitar 7,63% dibandingkan Januari 2024 menjadi Rp57.521 per kilogram. Namun, 44% wilayah masih memiliki harga cabai lebih tinggi dari harga rata-rata nasional.

“Cabai merah di minggu lalu ada 230 wilayah yang mengalami kenaikan harga, di minggu keempat ini ada 241 wilayah yang mengalami kenaikan harga cabai merah,” tuturnya.

Pudji pun mengatakan adanya potensi inflasi yang disumbang dari kenaikan harga komoditas pangan tersebut terhadap inflasi bulanan Februari 2024.

Oleh karena itu, upaya untuk menahan laju kenaikan harga diperlukan untuk mencegah peningkatan inflasi akibat pangan di Ramadan pada Maret 2024.

“Sudah bisa dilihat protensi inflasi terhadap komoditas tersebut. Perlu langkah nyata untuk menahan laju peningkatan harga tersebut agar tidak berlanjut di bulan depan,” ucapnya.