HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto mengajak semua masyarakat dan elemen bangsa Indonesia untuk bersama-sama menghormati proses demokrasi yang saat ini tengah dijalankan oleh KPU, yakni dalam rekapitulasi suara.
“Proses perhitungan tetap masih berjalan sampai nanti menunggu keputusan KPU real count tanggal 20 Maret 2024,” kata Hari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (24/2).
Pun demikian, persoalan puas tidak puas memang menjadi domain masing-masing peserta pemilu. Namun ia berharap agar situasi nasional tidak perlu dipecah sembari proses politik lain boleh saja dilakukan.
“Bahwa pasca pelaksanaan pemilu tetap bisa penyampaian aspirasi atau pendapat namun tetap dalam jalur konstitusi,” ujarnya.
Walaupun pemilu berjalan dengan baik, namun ia meminta agar penyelenggara pemilu tak boleh tutup mata atas adanya insiden petugas KPPS yang meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemungutan suara.
Begitu juga soal pemenuhan unsur keadilan. Hari yang juga merupakan Aktivis 1998 tersebut mengatakan, bahwa semua sengketa hasil pemilu tetap bisa diperjuangkan melalui jalur konstitusional. Yakni ke Bawaslu maupun ke MK (Mahkamah Konstitusi).
“Rasa keadilan mungkin tidak bisa merata, tetapi tetap penyampaian aspirasi dan pendapat ada jalur konstitusi, karena kita mengenal sangat menjunjung tinggi yang namanya konstitusi, biarkan ini berjalan sesuai dengan koridor konstitusi,” tuturnya.
Ia tak ingin pemilu 2024 rusak dan tidak legitimated karena instrumen konstitusional tidak dijalankan dengan sebagaimana mestinya.
“Semoga kita semua yang terlibat dan publik yang juga ikut memilih ini dapat menerima dengan lapang dada, dan menjaga keamanan negara kesatuan Republik Indonesia yang berideologikan Pancasila,” pungkasnya.