HOLOPIS.COM, JABAR – Bencana banjir melanda sejumlah pemukiman warga yang ada di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dan berdampak ke ribuan rumah warga.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir yang terjadi sejak Minggu (11/2) itu perlahan mulai surut.
“Banjir mulai berangsur surut sejak kemarin. Padahal sebelumnya hujan dengan itensitas tinggi yang sebabkan meluapnya debit air Sungai Cipelang ke permukiman warga dan beberapa akses jalan tergenang,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (13/2).
Abdul menjelaskan bahwa enanganan bencana di lokasi terdampak masih terus dilakukan oleh tim gabungan, antara lain membersihkan saluran air yang tersumbat sampah, penyedotan genangan air yang merendam jalan, mendistribusikan konsumsi dari dapur umum, serta monitoring debit air dan tanggul.
Banjir pun menurut Abdul, sempat sebabkan 1.923 KK/5.641 jiwa terdampak, lokasinya berada di enam desa yang ada pada Kecamatan Kertajati, meliputi Desa Palasah, Pakubeureum, Kertawaringin, Kertajati, Bantarjati dan Babakan.
Sebanyak 1.631 unit rumah, 7 unit fasilitas pendidikan, 7 unit fasilitas peribadatan dengan ketinggian maksimal saat itu 80 centimeter. Banjir juga melanda 715 ha lahan pertanian terdampak.
Mengingat sejumlah wilayah di Indonesia masih berada di musim penghujan, Abdul mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah agar melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan antisipasi bencana banjir.
“Seperti membuat tim siaga bencana dan jalur evakuasi. Kemudian bagi warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai atau lereng tebing agar memperhatikan kondisi cuaca,” imbaunya.