HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemerintah telah resmi menghentikan penyaluran bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras menjelang Pemilu 2024. Namun penyaluran bansos dari cadangan beras pemerintah (CBP) itu akan dilanjut sehari setelah Hari Pencobolosan rampung, yakni pada Kamis 15 Februari 2024. .
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan, bahwa penghentian sementara penyaluran bansos tersebut dilakukan atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna menghormati pesta demokrasi yang sedang berlangsung di Tanah Air.
“Sesuai arahan Bapak Presiden memang disampaikan kita harus hargai proses pemilu sehingga diputuskan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras ini,” ujar Arief dalam keterangan resminya, Jumat (9/2) sebagaimana dikutip Holopis.com.
Adapun bantuan pangan beras merupakan salah satu upaya intervensi pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat, khususnya yang berpendapatan rendah. Upaya ini berkorelasi dalam menjaga stabilitas inflasi.
Selain menyalurkan bansos beras, pemerintah juga melakukan upaya lainnya, salah satunya yakni menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) atau yang biasa dikenal sebagai operasi pasar.
“Tapi khusus program lain selain bantuan pangan pemerintah tetap berjalan untuk kebutuhan masyarakat luas,” kata Arief.
Adapun operasi pasar murah terus diadakan pemerintah. Setidaknya sejak awal tahun hingga 31 Januari 2024, operasi pasar ini telah digelar sebanyak 429 kali yang dilakukan di 31 provinsi dan 85 kabupaten/kota.
Kemudian khusus untuk bulan Februari 2024, operasi pasar melalui GPM ini dijadwalkan akan digelar sebanyak 200 kali. Setidaknnya sebanyak 200 ribu ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) akan dibagikan setiap bulannya ke semua lini pasar.
