HOLOPIS.COM, JATENG – Bencana banjir sampai dengan saat ini masih melanda sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah sejak Senin (5/2) meluas hingga sebabkan tujuh kecamatan terdampak.
“Sehingga hari ini upaya evakuasi warga terdampak di Kecamatan Karanganyar terhambat arus deras,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (9/2).
Abdul menjelaskan bahwa anjir bandang ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu. Tingginya debit air membuat sepuluh tanggul di wilayah Kabupaten Demak jebol.
“Akibatnya, air meluber hingga ke jalan dan pemukiman warga di tujuh kecamatan,” imbuhnya.
Abdul mengatakan bahwa Kecamatan Karanganyar menjadi wilayah yang terdampak banjir paling parah. Air dengan arus deras dan ketinggian air mencapai 2,5 meter menerjang pemukiman warga.
Abdul kemudian menambahkan bahwa BPBD Kabupaten Demak masih melakukan upaya evakuasi warga Kecamatan Karanganyar beberapa warga masih terjebak di atap rumah.
Adapun kendala yang dihadapi tim gabungan dalam upaya evakuasi adalah derasnya arus air hingga mengakibatkan perahu karet terbalik.
“Kemarin waktu air masih belum tinggi kami sudah ajak warga untuk evakuasi, namun mereka menolak. Sekarang ketika air sudah naik tinggi, kami kesulitan evakuasi karena arusnya deras sekali,” kata Abdul.
Selain Kecamatan Karanganyar, wilayah lainnya terdampak banjir bandang antara lain Kecamatan Karangawen, Kebonagung, Wonosalam, Karangtengah, Gajah, dan Kecamatan Dempet.
Informasi mutakhir dari BPBD Kabupaten Demak, air yang meluber terdapat di Kecamatan Gajah dan Karanganyar. Lima kecamatan terdampak lainnya terpantau air sudah surut.
Akibat banjir ini, 10.285 orang mengungsi akibat banjir ini. Tim gabungan dari BPBD wilayah Jawa Tengah, Basarnas, TNI POLRI, dan relawan mendirikan pos pengungsian dan dapur umum tersebar di beberapa wilayah kecamatan.