HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dalam berhubungan intim tidak melulu soal penetrasi. Terdapat cara lain untuk memuaskan hasrat birahi sang Istri saat berada di atas ranjang hanya dengan mode gesek-gesek saja, atau yang dalam istilah seksual disebut petting.

Bagi orang awam, istilah petting merupakan salah satu istilah yang kurang familiar di telinga. Namun sebenarnya, istilah ini kerap dilakukan dalam berhubungan intim bersama pasangan, namun hal itu jarang disadari.

Petting sendiri merupakan bagian dari pemanasan (foreplay) sebelum berhubungan seksual. Biasanya petting dilakukan dengan menggesekkan organ intim pria ke organ intim wanita ketika masih berpakaian maupun tidak.

Dilansir dari laman Halodoc, petting dilakukan untuk meningkatkan gairah pada pasangan sehingga aktivitas seksual jadi lebih menarik. Karena tidak ada penetrasi, petting yang dilakukan saat masih berpakaian tidak akan menyebabkan kehamilan.

Untuk beberapa orang petting ini hanya dilakukan untuk tujuan pemanasan saja. Namun sebenarnya petting juga bisa jadi salah satu upaya alternatif pengganti hubungan intim. Misalnya, ketika istri sedang haid atau nifas, petting bisa jadi salah satu solusi.

Meskipun hanya dengan menggesek-gesek penis, petting dapat menjadi alternatif bagi suami untuk memuaskan istri yang sedang di pucuk birahi, namun sedang berhalangan atau sedang .

Selain itu pentting ini juga membantu meredakan stres di kala padatnya aktivitas pekerjaan, yang tentu tidak memiliki waktu banyak untuk melakukan hubungan seksual dengan penetrasi.

Meski demikian, sebenarnya petting tetap bisa menyebabkan kehamilan, meskipun risikonya sangat kecil.

Sebagaimana dikutip Holopis.com dari Halodoc, jika petting dilakukan dengan pakaian yang masih lengkap, maka risiko kehamilan bisa dicegah. Namun jika dilakukan dalam keadaan telanjang, akan ada risiko kehamilan yang disebut dengan splash pregnancy.

Sekadar mengingatkan, bahwa informasi yang terjaji dalam artikel ini hanya bersifat edukasi yang ditujukan untuk pasangan suami istri maupun bagi pasangan yang mengikuti edukasi pra nikah.