HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) tidak ingin berkomentar banyak terkait sosok pengganti dirinya nanti, setelah dirinya resmi dicopot sebagai Menko Polhukam.
“Karena saya belum tahu siapa yang akan menggantikan jadi saya juga tidak menyiapkan apa pesan,” kata Mahfud dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Kamis (1/2).
Menurutnya, semua menteri yang dilantik akan mendapat pembekalan dari Presiden. Namun ia mengaku akan senang hati memberikan penjelasan kepada Menko Polhukam baru apabila dibutuhkan.
“Biar Presiden yang membekali itu semua, kecuali nanti menteri baru yang tanya kepada saya. Saya tentu akan terbuka dengan senang hati,” katanya.
Adapun saat ditanya mengenai siapa sosok yang cocok menggantikan posisi sebagai Menko, Mahfud mengatakan, bahwa tidak mempunyai hak untuk menunjuk atau hanya sekadar memberikan reskomendasi.
Dia menegaskan, bahwa dalam penentuan sosok yang nantinya akan menggantikannya untuk menjalankan tugas Menko Polhukam merupakan hak prerogatif Presiden.
“Kalau siapa-siapa nama yang cocok untuk menggantikan, itu sama sekali saya hindari. Itu sepenuhnya hak prerogatif presiden, menyangkut profesionalisme dan menyangkut konstalasi politik yang diinginkan oleh Presiden juga,”
“Jadi saya tidak akan ikut campur. Besok pun ditanya seumpama. Saya tidak bilang tidak tahu sih,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud memastikan, bahwa pekerjaan maupun kasus yang ada di Kemenko Polhukam masih terus berjalan hingga saat ini.
“Semua berjalan ada yang sedang berjalan ada yang sudah selesai,” tukasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Mahfud yang saat ini berstatus sebagai calon wakil presiden (cawapres) telah resmi mengundurkan diri dari posisinya di Kabinet Indonesia Maju jilid II.
Mahfud resmi menanggalkan jabatannya usai memberikan surat permohonan pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi oleh Menteri Sekretariat Negara Pratikno di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (1/2) sore.
“Saya secara resmi dan dengan penuh hormat juga hari ini menyatakan surat mohon berhenti dengan sebuah surat itu,” kata Mahfud di Istana, Kamis (1/2).