HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pendakian gunung memang menjadi olahraga ekstrim yang menjadi favorit zaman sekarang untuk melihat keindahan alam, hal tersebut namun tak jarang mendapatkan musibah, ini terjadi kepada Robiatul Nurul Fadilah, berusia 21 tahun, perempuan asal Dusun Kedaton Desa Pulorejo Kecamatan Purwodadi, Grobogan ini selamat dari jurang kedalaman lebih dari 60 meter, di gunung Muria, Jawa Tengah.
Seperti dikutip Holopis.com dari Instagram @mountnesia, Senin (29/1), Dewi fortuna sedang berada di pihaknya, dimana Robiatul Nurul Fadilah pemudi berusia 21 tahun asal Grobogan ini selamat usai terjatuh dari jurang dengan kedalaman lebih dari 60 meter di gunung Muria, Jawa Tengah.
Kisah tersebut kemudian dibagikan oleh Robi, yang merupakan nama panggilan Mahasiswi dari UIN Walisongo Semarang tersebut. Kejadian haru itu terjadi ketika terpeleset saat berpijak di tangga besi dari pos 4 ke pos 3.
Robi terus menceritakan kronologi saat ia jatuh ke tengah-tengah jurang sekitar 60 meter tersebut. Kemudian ia menceritakan pada saat itu rombongan terdiri dari delapan orang.
Rombongan tersebut berisi dari anggota komunitas yang berasal dari Kabupaten Grobogan, yang mana juga di dalamnya beranggota anak-anak kuliah hingga pekerja. Sementara Robi sendiri merupakan Mahasiswi UIN Walisongo Semarang yang sudah kali ketiga mendaki ke Gunung Muria itu.
Akan tetapi, pada pendakian tersebut merupakan pertama kalinya dia mendaki di Argopiloso. Dengan medan yang belum diketahui dan dengan kondisi licin karena hujan, pada pendakian kali itu akhirnya ditunda sampai esok hari, sekitar pukul 6 pagi baru mereka menuju puncak Argopiloso tersebut.
Sementara ketika naik ke puncak, tak ada halangan yang berat sama sekali, akhirnya sampai di puncak pukul 12.00 walaupun saat itu sudah mulai turun hujan. Ketika sudah selesai di puncak mereka pun kembali turun, dan sudah melewati pos 4 dengan aman.
Namun saat turun ke pos 3. Rutenya terjal dan tak ada yang landai, serta ada beberapa medan tangga besi, dan ketika Robi melewati beberapa tangga kecil, saat turun ke tangga berikutnya, ia merasa kakinya kurang seimbang. Lantas dia pun tergelincir dan terguling-guling menuju jurang.
“Kayaknya saat itu menginjak akar yang ada lumutnya. Sehingga saya terpeleset. Saat itu mikirnya, wah saya sudah nggak ada harapan hidup lagi. Karena memang dalam tanpa henti. Saya juga sempat teriak pas itu,” ungakapnya menceritakan kronologi dirinya tersangkut di akar panjang dengan kedalaman 60 meter.
Sementara, ketika Robi jatuh, dia dalam keadaan sadar, namun tidak sanggup menjawab panggilan dari teman-temannya. Sampai akhirnya ketika dia merasa dirinya sudah aman, ia baru menjawab panggilan-panggilan tersebut.