HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kualitas rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menjadi sorotan saat Timnas U-20 Indonesia bersua Thailand di laga uji. Pengamat Sepakbola Kesit B Handoyo menilai bahwa buruknya lapangan tersebut karena pengelola GBK tidak ketat dalam pengaturan pemakaian stadion.
“Seharusnya pengelola kompleks Gelora Bung Karno, khususnya yang bertanggung jawab terhadap stadion utama ini lebih ketat dalam pengaturan pemakaian atau sewa lapangan yang bisa disewa siapa saja. Artinya, tidak bisa digunakan sembarang waktu atau dipakai saat hujan, bahkan perlu jeda waktu panjang jika usai dipakai di luar kegiatan sepakbola” ujar Kesit, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com.
Pria yang akrab disapa Bung Kesit tersebut sejatinya memaklumi bahwa pihak pengelola komplek GBK butuh pemasukan untuk biaya perawatan yang ada, namun seharusnya perlu penegakan aturan dan syarat yang ketat.
“Kita tidak menutup mata bahwa pengelola GBK perlu biaya perawatan stadion. Apalagi stadion ini tak hanya dipakai untuk olahraga, tapi juga untuk kegiatan lain atau konser musik. Namun, tetap harus ada aturan yang ketat soal waktu kapan dipakai, siapa saja sehingga ketika akan digunakan timnas untuk pertandingan kondisinya tidak buruk seperti ini,” ujarnya lagi.
Seperti yang telah diketahui bersama, buruknya kondisi rumput SUGBK saat laga Timnas U-20 Indonesia vs Thailand begitu nyata baik dipandang secara langsung maupun melalui siaran televisi.
Hal tersebut yang kemudian menjadi sorotan lain, selain dari hasil pertandingannya itu sendiri, dimana Timnas U-20 Indonesia kalah 1-2 atas Timnas U-20 Thailand.