HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dr. Stone Episode 18 Season 1, yang berjudul ‘Stone Wars,’ membawa penonton ke medan perang yang tegang di antara Senku dan pasukannya melawan Tsukasa Shishio dan Kekaisarannya. Kisah ini penuh dengan strategi cerdik, pertempuran epik, dan tentu saja, keberanian dalam menghadapi tantangan besar.

Jenderal Asagiri memberikan peringatan serius kepada Senku mengenai ancaman pasukan Tsukasa yang akan segera menyerang. Kabar buruknya adalah kemunculan kembali Hyoga, yang baru-baru ini dihidupkan kembali. Dengan kehadiran Hyoga, tantangan Senku semakin besar.

Kinro, seorang prajurit hebat dari desa Ishigami, berdiri di jembatan sebagai benteng pertahanan terakhir. Ia menghadapi pasukan Tsukasa satu lawan satu, tetapi kemudian muncul Hyoga, seorang musuh yang tangguh. Meskipun Kinro berhasil menahan sejenak, Hyoga berhasil mengalahkannya dengan taktik licik.

Dalam usahanya melawan pasukan Tsukasa, Senku mengungkapkan senjata terakhirnya: bubuk mesiu. Dengan taktik cerdik dan teatrikal, Senku menggunakan senjata ini sebagai gertakan, membuat musuh percaya bahwa mereka memiliki senapan yang kuat.

Gen, ahli strategi di pihak Senku, menyarankan agar mereka menyerang selama badai untuk memanfaatkan cuaca buruk. Namun, Hyoga menolak gagasan ini, mengungkapkan kekhawatiran bahwa Senku akan mengantisipasi gerakan mereka. Konflik internal di antara pasukan Tsukasa mulai muncul.

Dalam pertarungan epik, penduduk desa Ishigami berhasil mendapatkan dan menggunakan katana. Dengan bantuan ilmu pengetahuan modern, Senku dan Kaseki berhasil menciptakan katana yang efektif melawan senjata zaman batu. Perubahan ini memberikan keunggulan bagi pasukan Senku.

Gen, yang pada awalnya terlihat sebagai pengkhianat, mengungkapkan strategi cerdiknya. Ia membujuk Magma untuk melemparkan batu ke arah musuh, menciptakan ilusi bahwa mereka memiliki senjata lebih banyak. Trik ini berhasil, dan pasukan Tsukasa memutuskan untuk mundur.

Pertempuran melibatkan keberanian dari pihak penduduk desa Ishigami, termasuk Kinro, Kohaku, dan Magma. Mereka berhasil menghadapi Hyoga dan pasukannya dengan gagah berani, membuktikan kekuatan dari keterampilan dan kerja tim.

Gen mengungkapkan pengkhianatannya kepada pasukan Tsukasa dan kembali ke pihak Senku. Ia membantu menciptakan strategi dan memberikan kontribusi penting dalam memenangkan pertempuran akhir melawan Hyoga.

Dengan kemenangan mereka, penduduk desa Ishigami mengamankan keberlanjutan eksistensi mereka dan merayakan kemenangan. Senku, sebagai pemimpin yang ulung, merencanakan langkah selanjutnya dalam perlawanan mereka terhadap kekaisaran Tsukasa.

“Stone Wars” memberikan tontonan yang mendebarkan dan penuh strategi dalam perang melawan Tsukasa. Keberanian, kecerdikan taktis, dan pengorbanan menjadi kunci kemenangan bagi pasukan Senku. Dengan pertempuran ini, mereka melangkah maju menuju pemulihan peradaban yang telah lama musnah.