HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pernyataan Mahfud MD mengenai adanya beking dalam kegiatan tambang ilegal mendapatkan kritikan dari aktifis lingkungan hidup.

Pengacara sekaligus aktifis lingkungan hidup, Veronika Koman dalam unggahannya di media sosial X menyebutkan bahwa sebagian besar yang disampaikan seorang Mahfud MD hanya jargon.

“Mahfud isinya jargon doang,” tulis Veronika dalam unggahannya seperti dikutip Holopis.com, Selasa (23/1).

Veronika yang juga menjadi penggiat HAM ini meyakini bahwa apa yang disampaikan Ganjar maupun Mahfud saat ini tidak pernah mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak, khususnya yang membahas lingkungan.

“Yang aktivis ekologi pasti ada ketidakpercayaan ke Ganjar. Yang aktivis Papua pasti ada ketidakpercayaan ke Mahfud,” tukasnya.

Terlebih kemudian, ketika Mahfud menyinggung adanya beking aparat dan pejabat dalam bisnis tambang ilegal, Veronika pun mempertanyakan apa kerja dari seorang Menko Polhukam tersebut.

“Satu poin untuk Mahfud bahwa tambang-tambang banyak dibekingi aparat. Minus sepuluh poin untuk Mahfud, lah tuh tau terus lo selama ini jadi Menko ngapain aje?” ujarnya.

Sebelumnya, Mahfud MD, saat debat keempat Pilpres mengatakan bahwa mencabut izin usaha pertambangan (IUP) tidak mudah dilakukan karena banyak mafianya.

“Mencabut IUP itu banyak mafianya, banyak mafianya. Saya sudah mengirim tim ke lapangan, ditolak, sudah putusan Mahkamah Agung. Itu begitu. Bahkan KPK seminggu lalu mengatakan untuk pertambangan di Indonesia itu banyak sekali yang ilegal dan itu di-backing oleh aparat-aparat dan pejabat. Itu masalahnya,” kata Mahfud.