HOLOPIS.COM, JATENG – Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengakui bahwa ada kenaikan harga beras di dalam negeri dengan kondisi cuaca El Nino yang hampir melanda seluruh negara.
Namun, Jokowi mengklaim bahwa harga kenaikan beras di Indonesia tidak drastis apabila dibandingkan dengan kenaikan harga beras di negara lain.
“Ada perubahan iklim, ada super El Nino, kemudian 22 negara stop tidak mengekspor berasnya, sehingga terjadi keguncangan harga beras, harga pangan di dunia,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (2/1).
“Semua, semua negara mengalami tetapi negara kita kenaikannya tidak sedrastis negara-negara lain,” sambungnya.
Mantan Wali Kota Solo itu juga memastikan bahwa pasokan beras di dalam negeri pun terbilang mencukupi sampai dengan saat ini.
Meskipun diketahui musim panen mengalami kemunduran akibat fenomena El Nino, namun pasokan beras saat ini terbilang dalam stok yang aman.
“Kita bisa mengendalikan karena stok Bulog saat ini juga sangat baik akhir tahun kemarin masih di angka 1,4 juta ton dan ini akan masuk lagi untuk cadangan strategis agar betul-betul kita aman, karena memang panennya nanti akan mundur sedikit,” tuturnya.
Saat meninjau pasar di Purworejo, Jokowi kemudian juga meninjau harga bahan pokok lainnya seperti cabai.
Dari peninjauannya itu, Jokowi pun mengetahui bahwa kenaikan harga cabai pun di sejumlah pasar terbilang masih stabil sampai saat ini.
“Kemarin naik sangat tinggi, cabai rawit sampai Rp120 (ribu) saya lihat terakhir di Jakarta, sekarang sudah turun di sini jadi Rp70 ribu sangat bagus saya kira, yang lain-lainnya sama. Cabai rawitnya sudah turun ke Rp70 ribu,” terangnya.