HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah stretegi guna menghadapi pandemi di masa yang akan datang.
Salah satu pandemi tersebut yakni pandemi Covid-19, yang dalam beberapa waktu belakangan ini mulai menunjukkan adanya kenaikan kasus.
Budi menyebut bahwa dalam menghadapi pamdemi juga diperlukan sejumlah strategi khusus, seperti halnya saat berperang. Sebab menurutnya, perang tak hanya berlaku antar sesama manusia, tetapi juga antara manusia dengan patogen atau pandemi.
Dia pun menjelaskan, strategi dalam perang menghadapi pandemi yang pertama yakni menyiapkan tenaga kesehatan cadangan. Ia pun mengibaratkan tenaga kesehatan ini sebagai pasukan militer yang bertugas untuk berperang.
”Tenaga cadangan kesehatan, sama seperti militer. Kita bikin juga cadangan kesehatan secara digital. Jadi kita catat secara digital orang-orang kita yang punya pengalaman menghadapi bencana tuh gimana dan siapa dan itu bisa dipanggil at anytime,” katanya seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (16/12).
Stategi selanjutnya yakni menyiapkan alat-alat kesehatan atau sarana kesehatan. Dia mengibaratkan alat-alat tersebut seperti senjata perang.
“Jadi kalau pertahanan punya pabrik senjata, kita (kesehatan) punya pabrik alat suntik, RnD (Research and Development), segala macam,” tuturnya.
Selain alat kesehatan yang diibaratkan sebagai senjata, mempersiapkan laboratorium tes PCR di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Indonesia juga diperlukan.
“Lab itu intel kesehatan untuk melihat virusnya datang dari mana. Kita juga perlu ada Laboratory Genomic Sequencing,” ujarnya.
Terakhir, kata Menkes Budi, amunisi senjata pamungkas seperti teknologi DNA rekombinan dan lain-lain juga perlukan dalam menghadapi perang melawan pandem.
“Jadi kalau kita sudah tahu musuh-musuh kita yang buat ratusan juta orang mati dari hewan, kita sudah siapkan strateginya Integrated One Health,” tutupnya.